Sebelum berangkat, korban sebenarnya sempat merasakan keraguannya untuk ikut bersama rombongan. Firasat itu diungkapkan kepada anak pertamanya sekitar 2 hari lalu. Umiyati dan suaminya semula berencana ikut rombongan yang lainnya pulang kampung ke Solo, Jateng.
"Ibu itu kayak orang ragu. Rencananya ibu pulang dengan rombongan lain yang juga masih saudara," kata Sumihartini saat ditemui detiksurabaya.com di RS Bhayangkara, Jalan Raya Ngoro, Pasuruan, Rabu pagi (8/9/2010).
Ibu dua anak yang berdomisili di Sukodono, Sidoarjo itu tidak mengetahui rencana rombongan itu karena tidak biasanya ikut bersama rombongan keluarga tersebut. Ia hanya mengetahui rencana itu setelah ibunya menghubungi dirinya beberapa hari sebelum kejadian.
"Ibu biasanya sama saudara yang lain. Ikut rombongan dengan keluarga yang ini baru kali ini saja," ungkapnya.
Ia sempat menyarankan agar tidak ikut rombongan itu dan pulang ke Solo bersama rombongan lain. Tapi saran itu tidak diindahkan, ibunya ternyata tetap berangkat. Sementara, bapaknya mengalami luka berat dalam insiden ini.
"Saya masih bingung. Saya juga tidak fit karena hamil 8 bulan," katanya menutup bincang-bincang.
Ketiga penumpang APV yang tewas adalah Korban tewas adalah Umiati (56) warga Jl WR Supratman dan Anto (sopir) alamat Jalan Mawar, Patokan, Situbondo serta seorang pria belum diketahui identitasnya.
Seperti diberitakan 3 Orang tewas dan 6 luka berat akibat kecelakaan maut di Kabupaten Mojokerto. Mobil APV Nopol P 7499 H ditabrak Bus Mila Nopol N 7391 US di Jalan Raya Ngoro, Desa Wates Negoro, Rabu dinihari, (8/9/2010).
(gik/gik)