Aktivitas pembongkar makam itu menyita perhatian warga setempat. Ratusan orang ikut menyaksikan penggalian dari luar police line yang di pasang di sekitar lokasi makam. Puluhan personel Polres Pacitan diterjunkan untuk menjaga jalannya pembongkaran makam.
Pembongkaran makam juga melibatkan 25 personel Polres Sukoharjo. Mereka terdiri dari tim identifikasi dan Dokkes. Selain itu tim juga dibantu personel dari Polresta Surakarta. Berbeda dengan rencana semula, tersangka Yulianto tidak didatangkan saat pembongkaran.
"Memang kita dibantu tim dari Polresta Surakarta karena TKP nya berada disana," ujar Kasat Reskrim Polres Surakarta AKP Sukiyono kepada wartawan di lokasi.
Sukiyono mengungkapkan, berdasarkan hasil penyidikan korban diduga kuat merupakan salah satu korban pembunuhan yang dilakukan tersangka Yulianto. Sebelumnya sempat beredar spekulasi, korban tewas karena racun. Hanya saja, dia belum belum bersedia merinci lebih jauh tentang kematian korban.
"Nanti akan kita lakukan penelitian forensik. Tentunya nanti akan dilihat sebab-sebab kematiannya. Kalau diracun pasti ada unsur yang tertinggal, kalau dipukul pasti ada bekasnya," ungkap Sukiyono. (wln/wln)