Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com menyebutkan, kebocoran tabung elpiji tersebut terjadi pada pukul 09.00 WIB, Selasa (10/8/2010).
3 korban luka masing-masing pemilik warung bakso Riyadi Wijaya (56), serta Nina Hariyanti (49) dan Citra Mayang Ningrum (18), ibu dan anak yang menjadi konsumen di warung saat kejadian. Nina hanya mengalami luka bakar ringan di bagian tangan dan kakinya.
"Yang parah bapaknya yang punya warung itu dan anak saya. Kaki, tangan sampai kepalanya terluka," ungkap Nina, saat ditemui detiksurabaya.com di UGD RSUD Pelem.
Sumiyati, istri dari korban Riyadi Wijaya mengungkapkan, kejadian tersebut bermula dari adanya suara kebocoran di salah satu tabung elpiji yang digunakan di warungnya. Korban yang mencoba mencari tahu berusaha melepas regulator dan mencelupkan tabung ke dalam air, dan mendapati adanya kebocoran.
Namun naas, belum sempat membawa tabung keluar dari warung, api mendadak menyembur dan membakar sekujur tubuhnya. Lokasi warung yang sempit membuat api dengan cepat menyebar hingga mengenai 2 korban lainnya. Dengan dibantu pedagang lainnya, seluruh korban langsung dilarikan ke RSUD Pelem dengan menggunakan becak.
"Saat bapaknya melepas regulator kompor sebenarnya mati semua. Tapi warung kan ramai, saya nggak ngerti apakah karena ada konsumen yang merokok sampai mengakibatkan tabung mendadak terbakar," ungkap Sumiyati.
Akibat kejadian itu warung bakso itu mengakibatkan kebakaran kecil. Sejumlah perabot ludes terbakar. "Pasrah saja kalau begini. Mungkin ya begini ini yang namanya musibah," tutur Sumiyati lirih.
Sementara itu Wakapolsek Pare Ipda Misdi, saat dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut mengaku belum bisa banyak memberikan keterangan. Pihaknya masih melakukan penyelidikan, mengenai penyebab terjadinya kebakaran. "Kita masih selidiki peristiwa itu," tandasnya.
Sudahkah pemerintah maupun Pertamina mensosialisasikan penggunaan tabung gas yang aman? Salurkan pendapat Anda di Panggone Padu detik ini juga!!! (wln/wln)