Sekitar pukul 11.00 WIB, Kmis (5/8/2010) menara Bandara Juanda mendapat informasi dari kru Delta Air yang mendapat ancaman bom di dalam pesawat yang bernomor penerbangan 058 RTB akan meledak dalam 45 menit setelah take off.
Petugas evakuasi gabungan dari TIM SAR, Paskas TNI AL, tim medis dan PMK bandara bersiaga. Saat pesawat mendarat darurat di runway, sekitar 6 unit mobi lPMK dan beberapa mobil ambulance yang siaga di sisi runway terus meraung dan langsung mengikuti pesawat dari arah belakang.
Pesawat berpenumpang itu mendarat dengan mulus dan sebagian penumpang langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri. Tak lama kemudian, terdengar ledakan dan muncul api besar yang membakar sebagian bodi pesawat Boeing 737-400 Delta Air yang membuat suasana panik dan tegang. Apalagi api yang makin membesar membuat asap tebal hitam.
"Tolong...tolong...api...api... tangan saya terbakar," teriak salah satu penumpang yang keluar berlari menyelamatkan diri sambil menangis serta menahan sakit.
Dengan sigap petugas PMK menyemprot api, sedangkan petugas medis dan TIM SAR mengevakuasi penumpang. Akibat kejadian itu, 4 penumpang meninggal dunia seorang diantaranya warganegara asing asal Singapura, 16 luka berat dan 26 luka ringan, sisanya selamat tapi syok. Tidak berhenti disitu, tim penjinak bom dari Kopaska TNI AL berhasil menjinakkan 2 bom yang berhasil diamankan serta diledakkan tidak jauh dari lokasi.
Kejadian itu merupakan simmulasi Latihan Penanggulangan gawat darurat dan Security Exercise Dirgantara Raharja ke 59 di Bandara Internasional Juanda. Operasional dan Teknik PT Agkasa Pura I Arjoso Tjatur Trijanto mengatakan simulasi itu untuk mengantisipasi ancaman bom didalam maupun kecelakaan pesawat.
"Pelatihan ini merupakan program kerja yang harus dimiliki setiap bandara," kata Direktur Operasional dan Teknik PT Agkasa Pura I Arjoso Tjatur Trijanto kepada wartawan di sela-sela acara.
Sementara Direktur Keamanan Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara, Yadi Hariadi Abidin berharap seluruh pihak yang terlibat dalam simulasi seperti PMK Bandara, Tim SAR serta selurh elemen baik tim medis dari rumah sakit ke depannya agar lebih siap dan konsentrasi jika benar-benar terjadi.
"Kita berharap semua elemen siap jika benar-benar terjadi. Tapi kita berharap tidak ada kejadian sehingga penerbangan berjalan aman dan lancar," tandasnya.
(ze/wln)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini