Keduanya menjadi korban kebocoran tabung elpiji ukuran 3 kilogram. Menurut Humas RSD dr Soebandi Jember, Judi Nugroho, Timah mengalami luka bakar serius 30 persen dan Yasin 20 persen.
"Keduanya mengalami luka cukup parah di bagian wajah, tangan dan kaki," kata Judi kepada wartawan.
Kedua orang itu membutuhkan waktu beberapa hari untuk pemulihan dan butuh beberapa bulan untuk pengembalian warna kulit mereka. Timah dan Yasin, yang berstatus saudara ini terbakar di rumah Timah.
Saat itu Timah hendak membuatkan Yasin kopi. Tapi elpiji ukuran 3 kilogram milik Timah ngadat dan tidak bisa dihidupkan. Yasin berusaha membantu Timah. Keduanya kaget karena membau gas. Dan belum sempat berbuat apa-apa, gas yang keluar dari regulator menyambar aliran listrik di dapur itu. Akibatnya muncul percikan api dan membakar kedua orang itu.
"Untungnya tidak membakar rumah, warga segera memadamkan api," kata Yasin.
Menurut Ketua Bidang Ketua Gas Elpiji ukuran 3 Kg Hiswanamigas Jember Satip, menambahkan ada 5 kasus ledakan gas elpiji di Kabupaten Jember. "Ada lima kasus, meledak karena sil yang keras dan tabung yang kadaluarsa. Hendaknya pemerintah segera mengganti itu," kata Satip.
(fat/fat)