Layang-layang Maskot Pemain Piala Dunia Ahoed Laris Manis

Serba-serbi Piala Dunia

Layang-layang Maskot Pemain Piala Dunia Ahoed Laris Manis

- detikNews
Sabtu, 03 Jul 2010 11:42 WIB
Malang - Momentum Piala Dunia 2010 digelar di Afrika Selatan dimanfaatkan Juhud Arianto (47), biasa dipanggil Ahoed DC ini memproduksi layang-layang bertajuk pertandingan akbar 4 tahun sekali itu.

Mulai dengan gambar Azumi maskot dari Piala Dunia 2010, gambar para pemain bintang dari masing-masing Timnas tersohor seperti Messi, Teves, Fernando Torres, dan masih banyak lagi lainnya.

Sejak digelar piala dunia ini Ahoed telah memproduksi puluhan ribu layang-layang
jenis Combat atau layang-layang aduan. Dalam satu pekan dirinya bisa menjual
layang-layang sesuai pesanan sebanyak 50 ribu layang-layang. Dari jumlah itu 70
persennya dijual di wilayah Pulau Jawa dengan harga satu layang-layang Combat
sebesar Rp 500.

"Paling banyak Jawa Timur untuk pemesanan layang-layang ini," kata Ahoed ditemui di tempat usahanya di Kompleks Taman Niaga Rampal, Sabtu (3/7/2010).

Ahoed telah lama menggeluti kerajinan layang-layang ini mengaku, tidak ada kenaikan omzet secara dratis dari momen piala dunia. Namun, banyak sekali pemesan meminta layang-layang bergambar para pemain bola yang sekarang ini tengah bertanding di ajang tersebut. "Ini hanya memanfaatkan momen saja. Kalau omzetnya tidak begitu meningkat secara tajam," terangnya.

Untuk pembuatan layang-layang ini, Ahoed memperkerjakan belasan pengrajin yang
setiap harinya mampu membuat sekitar 50 sampai 70 layang-layang. Selain memenuhi kebutuhan dalam negeri. Layang-layang buatan warga Singosari, Kabupaten Malang, ini juga sudah terpasar di berbagai negara di Eropa dan Asia Tenggara.

Tiap bulannya, layang-layang Combat atau layang-layang aduan buatan Ahoed diekspor ke luar negeri. "Setiap bulan saya kirim ke Belanda, Perancis dan negara-negara di Asia Tenggara," ujarnya.

Kendati permintaan terus bergulir, Ahoed mengaku dirinya tak dapat memenuhi keinginan pembeli atau pemesan. Selain terbatasnya waktu, biaya juga menjadi beban. "Wuah kalau dituruti, kewalahan mas melayani pemesan," ungkapnya.

(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.