Bahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun tercengang dan kaget tentang temuan
rasa air tersebut.
Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Madiun, Kiswanto mengatakan kandungan air 3 rasa yang ditemukan kelompok Tani Jaya Desa Lembah saat menggali sumur setelah mendapat bantuan proyek sumur P2T dari Pemkab Madiun, benar adanya.
Bahkan air dengan rasa soda itu memiliki tinggi unsur kesadahan (Unsur air seperti soda) mencapai 1408,2 miligram per liternya. Hal ini berdasarkan penelitian dari laboratorium Poltekes Surabaya Prodi Kesehatan Lingkungan di Magetan, 18 Maret 2010 dan 7 Mei 2010 lalu.
"Dibilang bersoda ya karena mengandung tingginya zat Kesadahan dalam air. Makanya orang bilang kayak air bersoda. Namun air tersebut tidak dianjurkan untuk diminum karena masih mengandung zat bakteri coliform dalam angka 2 per 100 ml air," jelas Kiswanto kepada detiksurabaya.com di kantornya Jalan Raya Solo Kecamatan Jiwan, Senin (21/06/2010).
Kiswanto menambahkan air tersebut hanya cocok untuk pengairan sawah dan bukan untuk dikonsumsi meski hanya keperluan mandi. "Air itu hanya untuk pengairan sawah cocoknya. Dan tidak cocok untuk dikonsumsi ataupun mandi seperti yang terjadi sekarang ini," tambah Kiswanto.
Kiswanto menuturkan bahwa semua berita acara hasil penelitian Laboratorium
Poltekes Surabaya Prodi Kesehatan linghkungan di Magetan 18 Maret 2010 dan 7 Mei 2010 (Sebelumnya diberitakan Dinkes Pemprov Jatim) telah diberikan ke Kades Desa Lembu Kecamatan Dolopo Kabupaten Madiun.
Penelitian tersebut berdasarkan peraturan Menteri kesehatan No 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kwalitas air minum.
(fat/fat)