Imam Baidowi (60), kakek dari korban yang ditemui di rumah duka mengatakan, bus pariwisata yang mengangkut rombongan cucunya berangkat Senin (14/6/2010), sekitar pukul 21.00 WIB. Bus tersebut membawa sekitar 60 orang untuk bertamasya ke Yogyakarta merayakan kelulusan siswa kelas 6. Korban ditemani ayah, yakni Abdul Kholik, ibu dan adiknya.
"Mereka akan ke yogya, untuk acara kelulusan. Anak saya (Abdul Kholik,red) merupakan kepala sekolah. Dia mengajak keluarganya ikut acara itu," terangnya.
Menurut Imam, kabar kecelakaan itu diterimanya sekitar pukul 04.00 WIB dari salah seorang anggota rombongan. Orang tersebut menghubungi melalui telepon dan mengatakan bahwa rombongan MI NU kecelakaan di Solo.
"Mereka juga mengatakan cucu saya meninggal dalam kecelakaan itu," kata Imam sambil menahan tangis.
Dalam sekejab, kabar mengenai musibah ini pun merebak ke seluruh warga desa. Tak lama berselang, sejumlah kerabat peserta tamasya itu berbondong-bondong mendatangi rumah Imam untuk memastikan nasib keluarga mereka.
"Kami belum tahu siapa saja yang luka. Hanya saja tadi sempat ada kabar yang mengalami luka adalah Muchsin, Lilis, Zaenuri, dan Khosim. Semua adalah dewan guru," ungkap Imam.
Pantauan detikcom, berbagai persiapan untuk pemakaman jenazah telah dipersiapkan di rumah duka Desa Wadung RT 11/ RW 03, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Di antaranya dua batu nisan bertuliskan nama korban dan sebagainya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah kecelakaan lalu-lintas antara bus umum dan bus pariwisata terjadi di Solo, Jawa Tengah, sekitar pukul 02.30 WIB dinihari. Akibat peristiwa itu, satu orang tewas dan beberapa lainnya luka-luka.
Kecelakaan terjadi di Jalan Slamet Riyadi atau tepatnya persis di depan Pasar Kleco, tak jauh dari garis perbatasan Solo-Sukoharjo. Menurut salah seorang saksi mata, Broto, saat kejadian kedua bus tersebut melaju dengan kencang dan terjadi benturan sangat keras.
(fat/fat)