Pelaku Penculikan Bayi di Banyuwangi Diduga Pakai Hipnotis

Pelaku Penculikan Bayi di Banyuwangi Diduga Pakai Hipnotis

- detikNews
Kamis, 03 Jun 2010 15:38 WIB
Banyuwangi - Drama penculikan Hari Santoso, bayi berusia 5 bulan, warga Dusun Krajan Desa Kebaman, Kecamatan Srono, Banyuwangi, telah berakhir. Pelaku penculikan tersebut diduga memiliki memiliki kemampuan untuk menghipnotis.

Naen Saputra, bapak kandung Hari Santoso mengisahkan, beberapa jam sebelum anaknya hilang ia merasa sesuatu yang tidak biasa terjadi padanya. Marten alias Dewi Pensia (27), penculik anaknya tersebut seakan membuat Naen tak mampu menolak kedatangan pelaku.

Kronologis penculikan tersebut berawal dari kedatangan Dewi, Jumat (28/5/2010) pagi. Dewi datang dengan diantar oleh seorang tetangga korban bernama Arif.

Sesaat kemudian, pelaku mengutarakan keinginannya untuk mengadopsi Hari Santoso. Namun keinginan tersebut ditolak oleh Naen. Selain tidak kenal pelaku, Naen sendiri tidak ada niatan untuk 'menitipkan' anak pertamanya itu pada siapa pun.

Ternyata penolakan, tidak membuat Dewi Pensia menyerah begitu saja. Wanita yang diduga berprofesi sebagai PSK itu kembali datang kerumah korban, Minggu (30/05/2010). Kali ini, pelaku bahkan berhasil mengelabuhi Naen dan Katina, istrinya, agar diizinkan menginap. Caranya pelaku mengaku memiliki hubungan kekerabatan dengan salah satu kerabat Naen yang ada di Sampit, Kalimantan Tengah.

Meski keterangannya mencurigakan, entah kenapa Naen tak mampu membantah pengakuan penculik anaknya itu. Naen mengaku, jika dirinya hanya bisa menganggukan kepala disetiap ucapan yang keluar dari Dewi.

Kondisi itu berbeda disaat kedatangan Dewi pertama kali. Saat itu, keinginan pelaku untuk mengadopsi anaknya langsung ditolak mentah-mentah, yang membuat pelaku langsung berpamitan pulang.

"Saya hanya bisa menggut-manggut saja setiap dia ngomong. Tapi dihati saya merasa ada yang janggal," kenang Naen, sambil menciumi anaknya yang telah kembali kepelukannya, saat berada di Polsek Srono, Kamis (3/6/2010).

Naen menduga, saat itu dirinya dan Katina, istrinya, tengah dipengaruhi hipnotis yang dilancarkan Dewi. Puncaknya, saat mereka terbangun dan mendapati buah hatinya hilang misterius.

Bersamaan dengan itu, keberadaan Dewi juga tidak diketahui. Selendang dan popok bayi, juga raib. Padahal kedua barang tersebut ditaruh dibawah bantal yang malam itu dipergunakan Naen untuk beristirahat.

"Kok bisa dia ambil selendang dan popok bayi yang ada dibawah bantal yang dipakai suami saya," kata Katina, yang bertambah yakin jika Dewi memiliki kemampuan hipnotis.

Sementara, Marten alias Dewi Pensia, pelaku penculik mengaku, ia membawa kabur Hari Santoso disaat kedua orangtuanya terlelap tidur. Wanita asal Dusun/Desa Kajar Kecamatan Tenggarang, Bondowoso, itu kabur melalui pintu belakang rumah korban.

Setiba dijalan raya, ia mengaku menumpang mobil jenis Kijang yang malam itu kebetulan melintas. Pengemudi Kijang yang belum diketahui identitasnya tersebut dimintanya untuk menuju ke halte bus.

"Saya numpang mobil kijang, habis itu saya naik bisĀ  ke Situbondo, sebelumnya mampir dulu di Ketapang," terang Marten, saat ditemui wartawan diruang Reskrim Polsek Srono.
Hingga akhirnya pelaku ditangkap polisi dirumah Bapak Angkatnya, Bualam, di Besuki, Situbondo. Wanita bertubuh subur itu nekad menculik bayi lantaran ingin memiliki anak lagi. Apapun alasanya, kini ia harus berurusan dengan hukum.

"Kami jerat dengan undang-undang perlindungan anak," ungkap Kapolsek Srono, AKP Jodana Gunadi, pada detiksurabaya.com di kantornya.
(bdh/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.