"Korban dari polisi ada sepuluh angota yang mengalami luka-luka akibat terkena pukulan kayu, besi dan serpihan bom molotov," kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Pratiknyo, kepada wartawan di Mapolresta Mojokerto, Jalan Bhayangkara, Jumat (21/5/2010).
Menurut kapolda, Sebelum peristiwa kerusuhan terjadi, sekitar 150 orang dari Lembaga Pemberdayaan Rakyat (LPR) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Kabupaten Mojokerto, utuk menuntut penundaan pelaksanaan Pemilukada.
Unjuk rasa yang dilakukan LPR itu, jelas Irjen Pol Pratiknyo bersamaan acara tahapan pemilukada Kabupaten Mojokerto, tentang pemaparan visi dan misi cabup-cawabup Mojokerto.
Namun tambah Irjen Pol Pratiknyo, tanpa diduga sebelumnya oleh polisi, tiba-tiba massa melakukan penyerangan terhadap 230 personel yang saat itu berjaga dengan menggunakan bom molotov.
Mendapat serangan yang mendadak, petugas pun kocar-kacir menyelamatkan diri. Bahkan dari serangan itu, 10 anggota polisi diantaranya, Kapolsek Margersari AKP Komang dan Briptu Subandio anggota Polsek Suko, terkena serpihan bom molotov.
10 Korban dari petugas kepolisian itu langsung dilarikan ke rumah sakit di Mojokerto, seperti RS Rekso Waluyo dan RSUD Wahidin Sudiro Husodo.
"Saat ini, semuanya masih dalam penyelidikan. Sekarang saya sudah menurunkan 4 kompi dari Brimob dan Samapta Polda Jatim untuk menjga KPU, Polres, Polresta dan DPRD," pungkasnya. (roi/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini