'Nabi' asal Surabaya Sering Gelar Pengajian di Rumahnya

'Nabi' asal Surabaya Sering Gelar Pengajian di Rumahnya

- detikNews
Kamis, 20 Mei 2010 13:20 WIB
Nabi asal Surabaya Sering Gelar Pengajian di Rumahnya
Surabaya - Pengajian yang digelar Gatot Kusuma Wardana (GKW) ternyata tak hanya di Tulungagung semata. Pria 39 tahun itu juga sering menggelar pengajian di rumahnya di Perumahan Kebraon Indah, Surabaya.

Gatot mengaku pengajian yang digelar di rumahnya dalam seminggu sebanyak 3 kali. Pengajian digelar setiap Sabtu setelah salat Isya.

Dirinya membuka kepada siapa saja yang ingin mendalami Al-Quran. Pengajian itu kata dia tidak ada embel-embel jamaah atau nama pengajian lainnya.

"Sejak tiga bulan, pengajian di rumah saya. Silahkan datang dan terbuka bagi siapa saja yang ingin mengaji Al-Quran, bukan kitab-kitab lainnya," kata Gatot kepada detiksurabaya.com saat ditemui di rumahnya, Kamis (20/5/2010).

Dirinya kata Gatot siap datang ke rumah warga yang ingin diajarkan tentang Al-Quran. Seperti datang ke rumah Totok warga Ngantru, Tulungagung. "Saya tidak menarik biaya sepersen pun untuk menyebarkan ajaran Al-Quran. Siapa yang membutuhkan, saya akan datang," ungkapnya.

Sementara itu menurut Budi salah satu satpam perumahan warga yang mengikuti pengajian di rumah Gatot, kebanyakan warga dari luar perumahan. Tapi juga ada warga sekitar Perumahan Kebraon Indah Permai.

"Ya ada yang datang mengendarai mobil. Tapi kebanyakan, orang-orang yang mengikuti pengajian itu dari luar perumahan dan mengendarai sepeda motor," tuturnya.

Budi mengatakan, selama ini Gatot dikenal tidak ada masalah dengan tetangganya. Bahkan saat keluar rumah, juga sering menyapa dirinya yang bertugas menjaga perumahan itu.

Sebelumnya, warga di Desa/Kecamatan Ngantru, Tulungagung mengaku resah. Pasalnya Gatot Kusuma Wardana atau biasa disingkat GWK datang menyebarkan aliran baru dari agama Islam dan mengakui dirinya sebagai nabi untuk bangsa Indonesia.

Pengakuan nabi oleh Gatot Kusuma Wardana (GKW) tertuang dalam 4 selebaran yang dibagikan kepada sejumlah pengikutnya. Dalam selebaran yang dinamai 'SIRULLAH' tersebut, GKW menganggap dirinya sebagai nabi untuk bangsa Indonesia, dengan dasar ayat ke 4 dari Surat Ibrahim di Al-Qur'an.

"Allah tidak akan menurunkan rasul kecuali sesuai dengan bahasa kaumnya/bangsanya. Apabila bahasa kita adalah Bahasa Indonesia (Jawa), maka berdasarkan ayat tersebut jelas bahwa rasul kita adalah orang Indonesia. (Nabi Muhammad bahasanya Arab, Rasul bagi kaum/bangsa Arab)," bunyi cuplikan kalimat dalam 4 selebaran yang dibagikan GKW kepada pengikutnya.

(roi/wln)
Berita Terkait