"Kami juga akan mengajak semua elemen masyarakat agar segera bereaksi untuk penolakan pemutaran film itu di Malang," kata Sekretaris Pengurus Cabang NU Kabupaten Malang Abdul Mujib Syadzili saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Kamis (6/5/2010) siang.
Menurut Mujib, dasar penolakan adalah bintang utama dari film itu yakni pemeran bintang porno asal Jepang. Secara tidak langsung akan mempengaruhi generasi muda bangsa ini.
"Meskipun dalam film itu dikabarkan tidak menampilkan unsur pornografi, namun dampaknya kepada generasi muda kita. Karena pemeran film itu bintang film porno,"
tegasnya.
Sebagai Pengurus Cabang NU, Mujib mengimbau kepada masyarakat terutama generasi muda untuk tidak menonton film dikemas secara komedi itu. Mujib menduga penanyangan film ini, sebagai strategi awal bagi pembuat film tersebut, agar nantinya akan dapat kembali memunculkan film-film lain yang dibintangi oleh Maria Ozawa alias Miyabi.
"Bisa juga ini sebuah strategi awal, jika ini bisa diterima masyarakat. Akan muncul film-film lain. Dan sangat dikhawatirkan film berikutnya bukan lagi menampilkan unsur komedi pada film, melainkan menonjolkan pornografi," terangnya.
Mujib sendiri akan segera mencari DVD atau VCD dari film Menculik Miyabi agar dapat
menyaksikan secara detail dari film tersebut.
"Saya memang belum melihatnya, tapi saya sudah memesan DVD dari film itu agar dapat
melihat isi sebenarnya dari film tersebut," ungkapnya.
Mujib menambahkan, sejak pembuatan film itu telah mendapat reaksi keras dari sejumlah kalangan. Meski demikian, pembuatan terus berlanjut dan hari ini akan direlease. "Dari pembuatan saja sudah banyak mendapat tentangan, tapi kini malah mau diputar," ujarnya.
Hari ini film dibintangi aktris porno asal Jepang itu akan diputar di sejumlah bioskop di Kota Malang.
(fat/fat)