Ke-10 elemen tersebut terdiri dari 4 ormas pria dan 6 ormas wanita. Masing-masing MTA (Majelis Tafsir Al-Qur'an), Ikatan Da'i Indonesia, Hidayatullah, OSIS SMA Muhammadiyah Pacitan, Pimpinan Daerah Aisyiyah, Muslimah Hidayatullah, Nasyiatul 'Aisyiyah, Pimpinan Daerah Salimah, LPP Keluarga Sakinah serta Aliansi Perempuan Pacitan.
"Seluruh pimpinan ormas tersebut telah menyatakan mendukung penolakan Jupe," ujar Ririn Subiyanti, Ketua Aliansi Perempuan Pacitan kepada wartawan, Rabu (14/4/2010).
Dalam pernyataan bersama yang ditandatangani pimpinannya itu, 10 ormas mengharapkan adanya kepemimpinan yang bermoral, profesional dan berpihak kepada keberlangsungan pembangunan di Pacitan. Untuk itu, mereka menolak pencalonan Jupe sebagai bakal calon bupati/wakil bupati Pacitan.
"Kepada pihak-pihak terkait yang berusaha menghadirkan Jupe ke Pacitan sebagai bakal calon bupati atau wakil bupati, kami imbau bisa menahan diri dan memahami bahwa rakyat Pacitan sangat tersakiti dengan pencalonan itu," tegas Ririn Subiyanti, yang juga aktivis salah satu partai Islam.
Terkait rencana kedatangan Jupe ke Pacitan selama 3 hari, 25-26 April mendatang, baik terkait pencalonan maupun kegiatan lain, ia minta pihak kepolisian agar melakukan antisipasi dini dengan tidak memberikan izin kepada Jupe.
Rencananya, kedatangan Jupe akan diwarnai aksi pemasangan baliho raksasa dan spanduk berisi pesan moral. Media publikasi itu akan dipasang di sejumlah titik strategis di kota Pacitan disusul adanya kemungkinan aksi turun ke jalan.
"Sampai saat ini masih kita koordinasikan," tegasnya.
Draft penolakan yang dialamatkan kepada kapolres tersebut diserahkan ke polres Pacitan, Rabu (14/4/2010). Aksi tersebut merupakan tindak lanjut demo yang digelar Aliansi Perempuan Pacitan, Rabu (7/4/2010) lalu.
(bdh/bdh)











































