Doa Bersama Jelang UN Diwarnai Tangisan Histeris

Doa Bersama Jelang UN Diwarnai Tangisan Histeris

- detikNews
Sabtu, 27 Mar 2010 15:11 WIB
Kediri - Tradisi doa bersama jelang Ujian Nasional (UN) digelar oleh sejumlah sekolah setingkat SMP di Kota Kediri. Dalam pelaksanaannya, kegiatan yang dimaksudkan sebagai usaha batin tersebut diwarnai tangis histeris pesertanya.

Pantauan detiksurabaya.com, doa bersama diantaranya dilakukan oleh sekitar 200 siswa SMK Kristen Petra yang memilih Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jalan Hasanudin sebagai lokasi pelaksanaannya. Di tengah pemanjatan doa dengan dipimpin seorang pendeta, tak sedikit dari peserta yang menangis histeris dan tersedu-sedu.

"Kebawa takut saja kalau-kalau nantinya ternyata gak lulus, jadinya doanya sungguh-sungguh sampai nangis," ujar Ayu, salah seorang siswi SMP Kristen Petra, saat ditemui seusai mengikuti doa bersama, Sabtu (27/3/2010).

Hal yang sama disampaikan Agus Sulistyo, Wakil Kepala Sekolah SMP Kristen Petra bidang sarana prasarana dan bimbingan rohani, yang mengaku seluruh siswanya sudah siap dari segi akademis. Meski demikian guna penguatan keyakinan agar diberikan kemudahan dalam mengerjakan soal-soal UN, pihaknya meminta seluruh anak didik serius mengikuti doa bersama.

"Persiapan belajar sudah baik tentunya bisa tida baik kalau mental anak-anak tidak siap. Makanya kami menekankan semua peserta UN agar ikut dalam doa bersama dan menjalaninya dengan sungguh-sungguh," tegas Agus.

Kegiatan doa bersama lain juga digelar sekitar 400 siswa SMP Negeri 1 Kota Kediri. Bertempat di aula sekolah mereka menggelar istighotsah bersama-sama guru dan perwakilan wali murid, dengan dipimpin seorang ustadz yang didatangkan pihak sekolah.

"Dari persiapan yang sudah kami gelar, sebenarnya kami yakin anak-anak sudah siap menjalani ujian. Tapi tidak ada salahnya juga anak-anak mendapatkan pencerahan, agar dalam ujian besok bisa diberikan keselamatan dan kemudahan yang lebih," jelas Noto, KepalaSekolah SMP Negeri 1 Kota Kediri.

Noto menambahkan, berdasarkan catatan tahun lalu tingkat kelulusan di sekolahnya mencapai 99,9% dan dengan persiapan yang sudah dilakukan, angka kelulusan diharapkan bisa dibulatkan menjadi 100%. "Kami yakin anak-anak bisa melakukannya," pungkasnya.

(bdh/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.