Derita Misinem dengan Tumor Perut Seberat 30 Kg

Madiun - Tak terbayang dalam benak Misinem (90) warga RT 9 RW 5 Dusun Cangkring Desa Bajulan Kecamatan Saradan Kabupaten Madiun, jika benjolan dekat pusar sebiji jagung 20 tahun lalu membesar. Kini benjolan itu makin membesar yang diperkirakan seberat 30 kg.

Nenek dengan satu anak dan 3 cucu itu tidak pernah ke dokter dan hanya membiarkan penyakitnya karena keterbatasan ekonomi. Selain itu anaknya, Gudel alias Achmad Bajuri
tinggal di Dusun Godang Kaliabu Mejayan enggan mengurus dan merawat. Janda ini hanya diurus tetangga sekitar.

"Setiap hari yang kasi makan minum ya saya. Soalnya anak dan cucunya jarang ke sini meski sudah dikabari," jelas salah satu tetangganya, Sariyem saat memberikan minum, Rabu (24/3/2010).

Sehari-hari selain Sariyem, orang yang merawat Misinem adalah suaminya, Saimin (65). Apalagi sejak jatuh di dapur 2 hari lalu, Misinem tak kuat lagi berjalan lama. "Dua hari ini ndak bisa jalan kakinya sakit katanya jatuh saat ke dapur mau menanak nasi. Waktu itu saya lupa ngasi makan karena ada hajatan saudara saya," jelas Saimin.

Sementara Misinem mengaku perutnya yang membesar berdiameter sekitar 52 cm. Meski belum pernah menimbang, diperkirakan beratnya mencapai 30 cm. "Diameternya saya ukur tadi 59 cm lingkar sampai ke belakang," jelas Saimin.

Saimin mengaku bahwa Misinem tidak mau dioperasi karena dia merasa sudah tua dan memilih membiarkan penyakitnya hingga meninggal dunia. "Kalau ditanya setiap dermawan, dia tidak mau operasi dan milih mati saja. Selama ini hanya berobat alternatif obat herbal pemberian dermawan," tambahnya.

Saat ditanya kondisinya sehari-hari, Misinem mengaku tidak merasakan sakit namun berat perutnya semakin besar. "Boten loro namung abot nyonggo weteng niki (Tidak sakit hanya berat menyangga beban perut ini)," jelas Misinem dengan logat Jawa sembari duduk di ranjang yang sudah kusam kepada detiksurabaya.com.

Pantauan detiksurabaya.com, Misinem tinggal di rumah berukuran 9 x 8 meter dengan kondisi atap dan kayu hampir lapuk. Lantai dari batu bata itu juga sudah keropos.

(fat/fat)