Berbekal sepeda angin, Agus Sutikno yang memulai agenda keliling pada Agustus 2006 ini mengaku dirinya ingin melihat Indonesia yang sebenarnya.
Selain itu, Tikno sapaan akrabnya ingin membuktikan bahwa sebagai pemuda yang menyukai musik punk dirinya juga sama seperti pemuda lainnya.
"Saya ingin membuktikan bahwa anak punk juga mempunyai keinginan yang sama dengan anak-anak lain," ungkapnya saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Senin (22/3/2010).
Tikno yang baru tiba di Lamongan mengaku sudah berkeliling Indonesia mulai dari ujung timur hingga ujung barat wilayah Indonesia. "Paling utara dan paling selatan pun sudah saya kunjungi," tutur Tikno yang mengaku kalau perjalanannya sampai Lamongan merupakan perjalanan tahap terakhir hingga Jakarta.
Tikno mengaku banyak sekali pengalaman yang bisa didapatkannya. Di setiap kota yang dia kunjungi dia selalu berusaha mendapatkan souvenir sebagai tanda mata. Bahkan, sejak awal perjalanan hingga yang sekarang, tikno sudah 5 kali ganti ban.
"Yang terberat saya pernah nge-ban di tengah hutan yang jaraknya dengan pemukiman masih 100 km," ujarnya.
Selain pengalaman harus ganti ban hingga 5 kali, Tikno yang memiliki account facebook 'kelilingindonesia' ini juga harus merelakan handphone satu-satunya digondol maling.
"Saat itu saya sedang beristirahat di sebuah mushola di bdaerah sidoarjo tahu-tahu handphone saya dicuri orang," kata dia.
Menutup perbincangannya sebelum melanjutkan perjalanannya dengan mengayuh sepeda, Tikno berpesan bahwa pemuda seharusnya menjauhi narkoba dan menunjukkan karyanya bagi bangsa.
"Sebagai anak punk saya juga berpesan, tidak anak punk itu anak-anak buangan, karena kita juga punya jati diri," pungkasnya.
Anak punk ini punya cita-cita berjabat tangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudoyono sebagai pamungkas perjalanannya. (wln/wln)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini