Saat tidur, Putri Ayu kerap bermimpi bertemu Ustad Suyit. Sang kakek pun curiga dengan mimpi cucunya itu. Tanpa berpikir panjang, Alim menganggap cucunya telah disantet oleh Suyit.
"Cucu saya ini mimpi dia saja pak, saya curiga dia menyantetnya," kata Ma'ati, istri Alim saat berbicang dengan detiksurabaya.com di Kantor Desa Banyuputih Lor, Kecamatan Randuagung, Lumajang, usai sumpah pocong. Kamis (18/03/2010).
Menurut dia, cucunya sudah dibawa ke bidan, mantri dan dokter. Namun penyakit yang diderita cucunya selalu tidak diketahui. Akhirnya, Ayu dibawa ke orang pintar (dukun). Oleh orang pintar itu, cucunya dikatakan sedang disantet orang.
"Siapa yang tidak curiga, biasanya kalau ada orang sakit bermimpi bertemu seseorang, pasti disantet," jelasnya.
Karena tidak merasa memiliki ilmu santet, ustad Suyit pun rela disumpah pocong. Selain untuk membatah tudingan itu, ustad Suyit juga mengaku akan dibacok oleh Alim, kakek Putri Ayu.
"Mereka mau minta air putih kepada saya untuk kesembuhan cucunya, lalu saya tidak kasih. Malah mereka mau bacok saya dengan clurit," ujar Suyit, sambil ditemani istrinya Satimah (35).
"Saya ini orang ngaji mas, demi Allah, saya tidak punya ilmu santet, biar dengan sumpah pocong ini sebagai pembuktian kalau saya tidak miliki ilmu hitam itu," tutur Suyit lagi.
Sementara, Kapolsek Randuagung, AKP Sidik, mengatakan semoga dengan sumpah pocong yang dituduhkan Pak Alim dan warga lainya bisa reda. "Alhamdulillah sumpah pocong selesai dan dua orang yang bertikai tidak lagi memendam dendam," ungkap Sidik pada sejumlah wartawan.
(bdh/bdh)