Kemalangan Suparti saat dirinya pada tanggal 4 Maret lalu dihubung oleh PJTKI PT Iin Era Sejahtera agar bersiap diberangkatkan ke Malaysia. Namun keberangkatan Suparti ke Negeri Jiran tidak gratis, dia diminta membayar biaya perjalanan sebesar Rp 6 juta.
Karena tak sanggup membayar, Suparti bernegosiasi. Hasil kesepakatan biaya dibayar ketika Suparti menerima gaji. Suparti kemudian diberangkatkan pada tanggal 5 Maret dengan menggunakan pesawat terbang melalui Bandara Juanda.
"Saat itu saya hanya diantar sampai di jalan raya di depan rumah, dan yang saya lihat dalam mobil sudah ada 2 calon TKW lain dari Magetan dan Madiun," kata ayah kandung Suparti, Sumaji, saat ditemui wartawan di rumahnya, Senin (8/3/2010).
Sumaji menambahkan, dugaan anaknya telah dilacurkan diketahui keluarga setelah sehari tiba di Malaysia, Suparti telepon dan mengabarkan kondisinya. Tidak seperti janjinya akan dijadikan caddy, Suparti justru diakui ditelantarkan dengan diinapkan di sebuah hotel dengan pengawalan ketat.
Meski demikian dengan sejumlah cara, Suparti dan 2 rekannya juga diakui berhasil melarikan diri dan saat ini ditampung di rumah salah seorang WNI di Selangor. "Dari bantuan WNI itu anak saya bisa menghubungi kami disini. Dia mengaku diinapkan dihotel dan diminta tidak sembarangan keluar, dan kemana-mana selalu mendapatkan pengawasan," tutur Sumaji.
Pihak keluarga Suparti berharap KBRI di Malaysia bisa menyelamatkan anaknya, untuk secepatnya dipulangkan. "Anak saya sudah nangis-nangis, ingat pulang dan tidak mau lagi kerja di sana," ujar Sumaji.
PJTKI Membantah
Sementara itu pihak PJTKI PT Iin Era Sejahtera saat dikonfirmasi membantah telah menelantarkan TKW yang diberangkatkannya. Mereka mengaku prosedur untuk menjadi caddy memang tidak mudah dan harus dilalui dengan serangkaian tes.
"Tidak bisa datang-datang langsung jadi caddy. Apalagi mereka kan baru sehari dan kami sendiri menempatkannya di sana untuk kami jadikan pelayan restoran, yang nanti kalau memang layak akan dijadikan caddy," ujar Adi, salah seorang staf PT Iin Era Sejahtera.
Mengenai permintan pemulangan, Adi juga mengaku siap melakukannya jika memang dikehendaki, dengan catatan biaya pemberangkatan dan pemulangan bisa diganti. "Mereka juga kan masih punya hutang biaya pemberangkatan. Logisnya kan itu harus diganti, kalau memang mereka memaksa untuk pulang," pungkasnya.
(/wln)