"Dalam memilih kandidat yang diberangkatkan, partai tidak pernah melihat sisi privacy seseorang. Sebaliknya, dengan memberangkatkan Ibu Nurlaila kami justru ingin menjadikan kesetaraan gender secara nyata," ungkap Iskak, anggota DPRD Kabupaten Kediri yang juga masuk tim pemenangan Nurlaila, saat dihubungi detiksurabaya.com, Senin (1/3/2010).
Iskak menambahkan, DPC PAN diakui memiliki kecocokan dengan pribadi Nurlaila, yang dianggap sosok cerdas untuk dicalonkan menjadi seorang pemimpin. "Kami sudah lakukan komunikasi dengan semua calon dan kecocokan rupanya ada pada beliau. Dan mungkin juga tidak hanya kami yang cocok, tapi dari Ibu Nurlaila sendiri juga merasa nyaman dengan PAN," imbuhnya.
Dari sisi kemampuan, Nurlaila juga diakui memiliki nilai lebih dibandingkan dengan kandidat lain yang pernah didekati oleh DPC PAN Kabupaten Kediri.
"Beliau adalah sosok yang lekat dengan kebijakan, karena sudah sangat lama menjabat sebagai Kepala Desa. Di luar statusnya sebagai istri siri bupati, atau sekarang beliau berstatus janda, kelebihannya tersebut kami anggap sebagai nilai plus dalam pencalonan," jelas Iskak.
Sementara pihak calon bupati Haryanti sebagai istri sah Bupati Sutrino, belum ada yang bisa dikonfirmasi terkait persaingannya dengan Nurlaila. "Kalau itu sudah bukan wewenang saya untuk mengomentarinya, saya nggak berani," ujar Eko Setiyono, Kabag Humas Pemkab Kediri.
Eko sebaliknya justru memberikan nomor handphone dari 2 pengurus DPC PDIP Kabupaten Kediri yang masuk dalam daftar tim pemenangan Haryanti. Namun sayang, saat detiksurabaya.com berusaha menghubunginya, tak sekalipun mendapatkan jawaban. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini