Informasi yang berhasil dihimpun detiksurabaya.com menyebutkan, longsor terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, Jumat (26/2/2010) dinihari, setelah hujan deras Kamis (25/2/2010) siang. DariĀ longsor tersebut, material tanah bercampur bebatuan menggunung di jalan Dusun Patuk, Desa Penjor dan menutup akses ke Dusun Blimbing, Selogiri dan Tanggung. Akibatnya, lebih dari 300 warga yang tergabung dalam 50 kepala keluarga di 3 dusun tersebut terisolir.
"Ini satu-satunya jalan utama ke Dusun Blimbing dan Selogiri. Ya kalau ke tutup seperti ini ada jalan alternatif sebenarnya, tapi harus muter lebih dari 5 Km," ungkap Jarwati, salah seorang warga Dusun Patuk, Desa Penjor, saat ditemui wartawan di lokasi.
Jarwati mengaku, kejadian ini merupakan yang ketiga kalinya selama musim penghujan 2009/2010. Kejadian ini sekaligus menyebabkan kerugian hingga Rp 25 juta, karena tanah di perbukitan longsor tercatat sebagai ladang miliknya. "Kemarin itu saya tanami sayuran dan minggu-minggu besok itu seharusnya saya bisa panen," imbuhnya.
Secara terpisah Camat Pagerwojo Agus Suswantoro, mengaku secepatnya mengeruk material longsor, karena tidak ingin kejadian tersebut menjadikan warganya terisolir.
"Perkiraan awal, dengan alat yang ada kami bisa selesaikan ini dalam 2 hari. Tapi kami berkomitmen untuk secepatnya bisa menyelesaikan, syukur-syukur sore nanti bisa selesai," tegas Agus saat ditemui wartawan di lokasi .
Sementara kerugian warga akibat longsor, Agus mengaku mendata dan mengupayakan bantuan. "Tidak hanya materi, bantuan makanan dan juga peralatan untuk percepatan evakuasi material tengah kami upayakan," pungkasnya. (fat/fat)