14 Daerah Aliran Sungai Jadi Perhatian Pemerintah

Pacitan - Pemerintah memprioritaskan penanganan lahan kritis di 14 DAS (daerah aliran sungai). Dari jumlah itu, sebagian besar berada di Pulau Jawa. Seperti DAS Bengawan Solo, DAS Brantas di Jawa Timur serta DAS Cimanuk dan Citarum di Jawa Barat.

"Tahun lalu kita punya kegiatan Oma Man One Tree dengan target 230 juta pohon. Alhamdulillah sampai dengan akhir Januari kita sudah bisa menanam seluruh Indonesia lebih dari 251 juta pohon," ujar Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Kementerian Kehutanan, Indriastuti, kepada wartawan saat sosialisasi penanaman 1 milliar pohon di Pacitan, Kamis (18/2/2010) siang

Indriastuti mengakui, secara umum kondisi daerah aliran sungai itu membutuhkan perhatian serius. Ia mencontohkan, di DAS Bengawan Solo tingginya erosi yang terjadi menyebabkan pengendapan di Waduk Gajahmungkur, Kabupaten Wonogiri. Hal serupa juga terjadi di DAS Citarum yang mengalir ke sungai Ciliwung.

"Khusus DAS Cimanuk, pemerintah akan membangun Waduk Jatigede yang dijadwalkan selesai tahun 2013 mendatang," imbuhnya.

Lebih lanjut Indriastuti mengatakan, upaya memperbaiki daerah tangkapan air merupakan upaya terpadu semua pihak termasuk pemerintah daerah sebagai pemangku kepentingan. Suksesnya gerakan penghijauan juga harus diimbangi perubahan perilaku masyarakat

Masih terjadinya bencana seperti longsor dan banjir, terang Indriastuti, juga terjadi akibat kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan. Akibatnya, saluran air menyempit dan tidak mampu menampung debit air.

Khusus pengelolaan daerah aliran sungai, pemerintah telah membentuk forum DAS. Lembaga yang berada di tingkat provinsi maupun nasional itu berfungsi melakukan penataan kawasan sungai meliputi ruang hunian, ruang penghijauan dan tangkapan air.
(bdh/bdh)