.webp)
Dua korban mengalami luka bacok di bagian perut dan pelipis kanan dan empat korban mengalami luka-luka akibat pukulan benda tumpul. Korban luka ringan antara lain Riati (35) dan Samsul (40). Sedangkan korban yang mengalami luka parah adalah Naim (43) dan Jumani (45). Petugas pun berhasil menyita pentungan, batu dan senjata tajam sebagai barang bukti. Dan 20 mesin perahu rusak berat.
Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Samsul Arifin mengaku kedua kelompok saling serang menggunakan senjata pentungan kayu, senjata tajam dan batu.
"Sebelum terjadi tawuran, dua orang warga sudah ribut saat akan berangkat menuju laut dengan alasan saling berebut lokasi parkir perahu. Saat di tengah laut, kapal keduanya bersinggungan sehingga saling ejek. Saat pulang, barulah keduanya berkelompok dan melakukan aksi serang," jelas Samsul Arifin kepada wartawan.
Imbasnya, enam rumah warga rusak dan kaca-kaca pecah terutama bagian atap bangunan karena lemparan batu dan pukulan kayu. Sementara salah satu rumah milik warga Desa Kalirejo yakni, Amari tinggal atapnya saja.
Hingga pukul 17.15 WIB, kedua kampung sepi mencekam. Puluhan petugas kepolisian diturunkan untuk mengamankan lokasi kejadian agar tak terulang tawuran serupa. Sementara tokoh dari kedua desa dikumpulkan untuk mendamaikan tawuran antar warga ini.
"Pertemuan akan dilakukan untuk mengendalikan massa dua daerah," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat, Soenarto.
Sementara Kapolres Pasuruan AKBP Ahmad Yani mengimbau agar tokoh masyarakat dan tokoh agama bisa mendamaikan kedua kelompok massa ini. Dan diharapkan dikemudian hari tidak akan ada lagi aksi tawuran antar desa ini.
(fat/fat)
