Kalau Dibiarkan, Dakwah Anti Pancasila Bisa Meresahkan Masyarakat

Kalau Dibiarkan, Dakwah Anti Pancasila Bisa Meresahkan Masyarakat

- detikNews
Kamis, 07 Jan 2010 12:46 WIB
Surabaya - Dakwah anti Pancasila yang dilakukan KH Achmad Munib, seorang ulama asal Sumenep, Madura dapat meresahkan masyarakat. Untuk itu, MUI Jawa Timur tidak akan tinggal diam, dan secepatnya menyelesaikan masalah itu.

"Kalau dibiarkan, akan ada akibatnya dan bisa meresahkan masyarakat," ujar Ketua MUI Jatim, KH Abdusshomad Buchori, saat berbincang-bincang dengan detiksurabaya.com melalui telepon, Kamis (7/1/2010).

Sebagai langkah awal, MUI berencana akan mendekati dan mendiskusikan masalah tersebut dengan Kiai Munib -panggilan KH Achmad Munib- yang mensiarkan Anti Pancasila.

"Perlu didekati, dinasehati, diajak diskusi dan apa maunya," tuturnya.

KH Abdusshomad menerangkan, MUI Jatim belum mempunyai data siapa kiai yang mensiarkan anti Pancasila sejak 20 tahun lalu itu. Karena, pihaknya tidak ingin, hanya mendapatkan informasi dari katanya-katanya.

"Kita akan meminta penjelasan dari daerah. Kita juga akan mengkoordinasikan dengan MUI Sumenep, dan meminta untuk mendekati dan menasehatinya serta mengajak diskusi," jelasnya.

Ia menegasakan, sesuai pertemuan sekitar 1.000 ulama se-Indonesia di Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jatim, menghasilkan keputusan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang RI 1945, adalah keputusan final yang harus dipertahankan.

Sebelumnya KH Achmad Munib, tokoh ulama di Desa Beluk Kenek, Ambunten, Sumenep, Madura, setiap pertemuan atau pengajian rutin, dia selalu berdakwah mengenai anti Pancasila. Dakwah anti Pancasila ini sudah dilakukannya sejak 20 tahun lalu.

(bdh/bdh)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.