.webp)
Ribuan orang tersebut berasal dari berbagai daerah di wilayah di tanah air. Mereka bercampur baur dengan pedagang kaki lima dan asongan yang telah datang ke Bumi Ronggolawe, sejak tiga hari lalu.
Padatnya peziarah menjadikan lapangan parkir bus di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Kota di Jalan AKBP Suroko-Tuban tak mampu menampung kendaraan. Hampir seluruh poros jalan di wilayah kota berjejer kendaraan roda empat para rombongan.
Di sentra perhelatan masjid Agung Tuban di sisi barat alun-alun kota telah padat ribuan peziarah. Mereka berkumpul di masjid dan seputar alun-alun, setelah sebelumnya melakukan ziarah di makam Sunan Bonang tepat di belakang masjid agung.
Sejumlah peziarah yang ditemui detiksurabaya.com menyatakan, mereka mengikuti acara haul Sunan Bonang untuk mencari berkah dari sang wali. Selain itu beragam pengalaman setelah ziarah di makam salah satu Wali Songo di Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Kota, Tuban ini, cita-citanya terkabul.
"Ziarah di Makam Sunan Bonang ini, akan afdol kalau pas acara haul. Makanya kami datang berombongan kesini setiap ada haul," kata M Irfan (49), asal Pati, Jateng yang datang rombongan satu bus kepada detiksurabaya.com di sekitar makam Sunan Bonang, di kelurahan Kutorejo, Kecamatan Kota, Tuban.
Sementara itu, padatnya peziarah di seputar kompleks makam Sunan Bonang di seputar alun-alun kota Tuban mengakbakan arus kendaraan dari Semarang menuju Surabaya macet total. Satuan Lalu Lintas dari Polres Tuban, mengalihkan arus kendaraan di Jalur Pantura ke arah selatan.
Praktis Jalan Panglima Sudirman yang melintasi utara alun-alun, bebas kendaraan roda empat. Dalam kondisi demikian padatnya peziarah yang diperkirakan bakal berlangsung hingga tengah malam nanti, menyebabkan arus lalu lintas di kawasan ini padat.
Kendaraan dari Semarang yang memasuki kawasan Jalan RE Martadinata, dibelokkan ke selatan menuju Jalan Teuku Umar. Selanjutnya melintas Jalan Wahidin Sudiro Husodo hingga ke luar sampai Sleko, lalu ke timur menuju arah Surabaya.
(bdh/bdh)
