BP3 Trowulan melakukan penelitian dengan mengirimkan 2 orang arkeolognya, Selasa (24/11/2009). Hasilnya, sejumlah bukti menunjukkan jika 3 arca yang berwujud 2 jaladwara atau pancuran air berbentuk kepala naga serta 1 arca dewa tersebut sebagai peninggalan Kerajaan Majapahit mulai ditemukan.
"Salah satunya ini, adanya temuan keramik yuan di sekitar arca. Ini tidak bisa terbantahkan, kalau keramik yuan itu adanya hanya pada saat jaman Kerajaan Majapahit," ungkap Kepala BP3 Trowulan Aris Sofiandi kepada wartawan di lokasi.
Guna memastikan asal muasan 3 arca temuan tersebut, BP3 Trowulan akan mengambil sampel batu bata yang turut ditemukan, untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan laboratorium.
"Dari batu bata bisa diketahui, apakah ini khas Kediri, Majapahit atau Kanjuruhan dan Singosari. Kami minta waktu seminggu dan hasilnya pasti akan kami umumkan," terang Aris.
Mengenai karakteristik 3 arca temuan, dipastikan merupakan peninggalan purbakala berbahan batu andesit luva, yang dapat diketahui dari ukuran kekerasannya. Untuk 2 arca jaladwara yang berwujud kepala naga memiliki ukuran tinggi 102 centimeter, lebar 47 centimeter dan tebal 103 centimeter.
Sementara 1 arca lainnya diduga merupakan Patung Dewa Wisnu dengan ukuran tinggi 71 centimeter, lebar 45 centimeter dan ketebalan 35 centimeter. Dugaan arca tersebuy merupakan Patung Dewa Wisnu diketahui berdasarkan sejumlah ciri-ciri, antara lain adanya binatang menyerupai garuda sebagai tunggangan, tangan kiri mengarah ke belakang dengan memegang semacam kerang, serta adanya selempang di bagian dada.
Mengenai dugaan jika dibalik temuan 3 arca tersebut terdapat pemandian kerajaan, Aris membenarkannya. Hal tersebut berdasarkan adanya arca jaladwara serta patung Dewa Wisnu. Kondisi serupa juga pernah ditemukan di Candi Belahan yang berada di Desa Wonosonyo, Kecamatan Gempol, Pasuruan, serta di Candi Jolotundo yang berlokasi di Kecamatan Trawas, Mojokerto.
"Kalau ada jaladwara dan patung Dewa Wisnu, hampir dapat dipastikan ini patirtan (pemandian). Apalagi di samping ini saya juga lihat adanya bentar (gapura) masuk yang dari bentuk fisiknya biasanya hanya ada di patirtan," paparnya.
(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini