Saat detiksurabaya.com menilik ke WC umum, Jumat (6/11/2009), di belakang loket peron terminal induk Jember itu milik Kokon Darwanto. Ada sebuah teve berukuran kecil di sebuah meja bawah. Teve kecil itu tersambung dengan kabel-kabel. Namun tidak tampak seutas kabel yang enghubungkan teve ke kamar mandi. Hanya ada kabel lampu di meja dan di masing-masing kamar mandi.
Dan kabel-kabel itu tersambung dengan rumah makan milik Kokon yang berada di belakangnya. Di kamar mandi yang berisi 5 kamar mandi itu tidak ditemukan kamera tersembunyi. "Karena ini memang televisi dan tidak untuk yang lain. Ini hiburan untuk yang menjaga, karena menjaganya sampai malam," jelas Kokon saat di lokasi kepada detiksurabaya.com.
Kokon memang pengelola WC umum tersebut. Dari 6 WC umum, salah satunya dikelola Kokok yang juga mengelola toko jajanan dan rumah
makan di terminal.
Kokon pun menyayangkan orang yang terlalu curiga terhadap teve kecil yang tersedia di meja penjaga. "Kan bisa tanya detail ke kami," jelas Kokon.
Selain di WC umum miliknya, sebuah WC umum lainnya malah ada sebuah teve besar. Teve itu juga digunakan untuk hiburan penjaga WC umum.
Teve kecil ditempatkan di kotak meja itu sejak lama. Kokon pun kembali menegaskan, bahwa teve itu tidak digunakan untuk hal-hal yang tidak berbau asusila. "Kalau untuk hal-hal yang tidak baik, tentunya kami sudah ditegur," tukasnya.
Sementara kekhawatiran ini bermula kekhawatiran seorang pengirim surat pembaca yang mencurigai adanya kamera tersembunyi di salah satu kamar mandi di Terminal Tawangalun.
Saat itu istrinya menggunakan salah satu kamar mandi itu dan penjaga WC sesekali melirik ke dalam kotak meja penjaga toilet. Karena curiga, suami itu mencoba melirik apa yang dilihat penjaga itu. Suami itu kaget saat melihat sebuah teve kecil di kotak itu. Ia pun langsung curiga, jika teve itu juga tersambung dengan kamera tersembunyi untuk perbuatan asusila.
(fat/fat)











































