Setelah Pura, Patung Airlangga akan Lengkapi di Gunung Srawet

Banyuwangi - Sepertinya proyek perluasan Pura Sunyaloka di Puncak Srandil, merupakan bagian dari rencana pembangunan tempat wisata di Gunung Srawet Desa Kebondalem Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi. Padahal, Pemkab mengaku belum ada pembahasan lebih lanjut dengan investor asal Bali.

Luas Pura Sunyaloka sekitar 400 meter persegi. Saat ini, sedang dibangun sebuah candi bernama Baradah. Candi tersebut dibangun khusus oleh para tukang yang didatangkan dari Negara, Bali.

Materialnya pun pilihan. Seperti pasir laut warna hitam yang dibeli dari Pantai Rambut Siwi, Negara, Bali. Pasir tersebut merupakan bahan pembuatan ukiran yang nantinya dipasang disekililing candi yang memiliki tinggi 9 meter tersebut.

Lantaran berada di atas puncak dan rawan longsor, sekeliling tepian puncak akan dibangun pelengsengan. Bahkan, untuk mendapat luasan dataran yang bisa menampung peziarah dalam jumlah banyak, tanah puncak akan diurug. 

"Sekeliling tepi puncak ini nantinya dipelengseng dan diurug tanah," jelas Nyoman, salah seorang tukang saat ditemui detiksurabaya.com dilokasi, Senin (2/10/2009) sore.

Nyoman juga menjelaskan, jika proyek pemugaran tersebut merupakan bagian dari rencana pembangunan tempat wisata di Gunung Srawet. Hal itu diketahuinya dari pihak panitia proyek pembangunan yang disebutnya terbagi dua. Panitia di Bali dan Banyuwangi.

Bahkan, konon nanti dipuncak utama Gunung Srawet akan dibangun patung Prabu Airlangga setinggi 20 meter. Patung tersebut disebutnya juga bagian dari rencana pembangunan tempat wisata Gunung Srawet. Dananya berasal dari seorang yang kaya raya asal Bali.

"Nanti di puncak itu akan dibangun patung Airlangga setinggi 20 meter," tambah Nyoman sambil menunjuk puncak Gunung Srawet.

Sebelumnya beredar isu jika Gunung Srawet telah dijual ke investor dengan nilai ratusan milyar. Gunung Srawet akan diubah menjadi tempat wisata layaknya Taman Safari II di Prigen, Pasuruan. Bahkan dilengkapi dengan lapangan golf. 

Namun isu penjualan gunung itu dibantah Pemerintah Desa Kebondalem dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Yang ada hanya sebatas penawaran kerja sama pengelolaan potensi wisata dengan investor asal Bali.

Investor akan mengelontorkan dana sebesar Rp 404 miliar sebagai pembangunan tempat wisata tersebut. Pertanyaannya, apakah investor yang dimaksud merupakan orang yang sama dengan donatur pembangunan Pura Sunyaloka dan Candi Baradah?

(fat/fat)