Massa mulai berkumpul di Stadion Diponegoro jalan Jaksa Agung Soeprapto, pukul 14.00 WIB, Rabu (7/10/2009). Dengan pengawalan ketat aparat dari Polres Banyuwangi, ribuan guru tersebut long march sejauh satu kilometer menuju kantor Bupati Banyuwangi.
Namun polisi hanya memperbolehkan massa berunjukrasa sekitar 100 meter sebelah utara kantor bupati.
Dalam aksi kali ini, PGRI Banyuwangi menghadirkan Sekretaris PGRI Jawa Timur, Ichwan Sumadi dan pengacara dari Lembaga konsultasi dan bantuan hukum PGRI Jawa Timur, Suwandi.
Dalam orasinya, Ketua PGRI Banyuwangi, Husin Matamin menegaskan, ada 8 tuntutan yang harus dipenuhi Bupati Banyuwangi Ratna Lestari.
Tujuh tuntutan diantaranya terkait kesejahteraan guru. Yakni, realisasi uang makan Rp 10 ribu per hari, pengangkatan guru bantu, intensif guru honorer dan swasta, perlindungan hukum bagi guru tidak tetap serta kelancaran dana biaya operasional sekolah.
Sedangkan satu tuntutan lagi, yakni pencabutan sanksi terhadap 7 PNS guru. Ketujuh guru tersebut dikenai sanksi mulai dari pemecatan hingga penurunan pangkat dan jabatan. Mereka dianggap sebagai penggerak unjukrasa tanpa izin dari kepolisian pertengahan Agustus lalu.
Salah satu tuntutan dari aksi saat itu, mendesak Kejaksaan Agung untuk segera menahan Bupati Ratna atas kasus korupsi lapangan terbang Banyuwangi.
"Aksi guru dilindungi undang-undang, lantas kenapa mereka diberi sanksi," tegas Husin Matamin saat berorasi.
Hal senada juga disampaikan Ichwan Sumadi, sekretaris PGRI Jawa Timur. Ichwan dalam orasinya menegaskan, kesemua tuntutan itu wajib dipenuhi Bupati Ratna. Jika tidak, PGRI Jawa Timur akan memasukan permasalahan itu dalam agenda Konferensi PGRI Jawa Timur di Sukolilo, Surabaya, 11-13 Oktober mendatang.
"Tanggal 14 Oktober PGRI seluruh Jawa Timur siap untuk aksi solidaritas susulan di Banyuwangi," tegasnya.
Sayangnya, hingga unjukrasa berakhir sekitar pukul 16.00 WIB, ribuan guru tersebut tak ditemui Bupati Ratna. Pasalnya, yang bersangkutan sedang mengikuti ujian strata tiga di Universitas Brawijaya, Malang.
"Beliau sedang ujian strata tiga di Unibraw Malang," jelas Asisten Sosial Ekonomi Pemkab, Hadi Sucipto, saat ditemui wartawan di kawasan Kantor Bupati.
(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini