Sumber palak-palak yang sudah ratusan tahun menghidupi masyarakat setempat saat ini dipercaya mengandung kekuatan magis. Selain airnya untuk mengaliri lahan pertanian dan kebutuhan masyarakat, sumber ini juga banyak didatangi warga yang sulit mempunyai anak dan sulit mendapatkan jodoh.
Ibaratnya, batu besar yang menyerupai alat kelamin manusia dan keluar air sangat deras itu menjadi obyek wisata dadakan. Para pengunjung laki-laki biasanya lebih tertarik pada batu mirip kemaluan perempuan, sedangkan pengunjung wanita justru mendekati batu yang mirip lawan jenis itu.
Air yang keluar dari satu batu dan berbentuk dua kemaluan manusia lain jenis itu menjadi sasaran para pengunjung. Mereka tidak segan-segan meminum langsung airnya guna terkabul hajatnya. Khususnya, yang sulit mempunyai jodoh atau sulit mempunyai keturunan.
Untuk sampai ke tempat tersebut, dari Kecamatan Kangayan menuju ke arah selatan sekitar 5 kilometer. Lalu menyusuri jalan setapak sekitar 700 meter dan bisa dilalui sepeda motor. Lokasi pun sangat alami dan berjarak sekitar 500 meter pada pemukiman warga.
Salah seorang warga Kangean, Sumenep, Badrul Aini mengatakan, sumber palak-palak tersebut merupakan potensi alam yang perlu dikembangkan,sebab kondisinya sangat alami dan indah serta mempunyai ciri has tertentu.
"Dari keunikannya itu, justru masyarakat beranggapan yang lebih dari sekedar tempat wisata," terang Badrul pada detiksurabaya.com di Jalan Trunojoyo Sumenep, Kamis (1/10/2009).
Badrul yang juga anggota DPRD Sumenep ini meminta pemerintah daerah membangun obyek wisata alam tersebut. Sebab bila dikelola dengan baik maka akan mendatangkan PAD yang besar serta perekonomian masyarakat setempat akan berputar cepat. (bdh/bdh)