Kuburan keramat yang diyakini dukun Untung alias Abdurrahman (45) sebagai makam Mbah Projo, leluhur Desa Purwoharjo itu dituding warga hanya akal-akalan alias palsu.
Di kuburan itu biasanya Untung dan pengikutnya menggelar ritual setiap malam Jumat Kliwon. Kecurigaan warga ini dilandasi bahwa keberadaan kuburan itu secara tiba-tiba. Padahal warga setempat selama hidupnya tidak pernah melihat ada makam keramat.
"Sepanjang sejarah desa tak pernah ada yang namanya Mbah Projo," jelas Burhan, juru kunci pemakaman umum Purwoharjo kepada detiksurabaya.com, Rabu (30/9/2009).
Karena perilaku dukun sudah meresahkan, akhirnya seratusan warga memutuskan mengusir Untung dari kampung, Rabu pagi. Kemarahan warga ini juga disulut dengan kecurigaan jika Untung telah melakukan tindakan cabul.
Sebab, tersebar kabar jika anak perempuan tirinya telah hamil meski belum menikah. Terlebih, anak perempuannya itu sejak beberapa bulan terakhir sudah tak ada di rumah.
"Katanya diungsikan ke Desa Sarongan, Pesanggaran mas. Dan sudah melahirkan," timpal salah seorang warga yang tak mau menyebutkan namanya.
Sementara polisi mengaku jika belum mendapat laporan. "Kalau dugaan asusila kami belum mendapat laporan resmi dari pihak keluarga," jelas Kanit Reskrim Polsek Purwoharjo, Aiptu Wignyo saat dihubungi.
Dukun Untung sebenarnya bukan warga asli desa setempat. Asal usulnya pun tak jelas. Ia bermukim di Desa Purwoharjo sudah 15 bulan semenjak memperisteri Semi (40), warga setempat yang berstatus janda beranak dua. (gik/gik)