.webp)
Keenam jenazah itu adalah Mashuri (47), Yuliati (39), keduanya pasutri, Fita Anggraeni (19), Venny Anggraeni (16), Abu Bakar (9) dan Naswa yang masih berusia 7 bulan. Mereka warga Jalan Kolonel Sugiono 5 Malang.
Proses peletakan jenazah dilakukan pertama kali ke liang lahat adalah Mashuri, menyusul istrinya Yuliati berada di samping kiri, kemudian putra ketiga mereka Abu bakar dan putri kedua Venny Anggraeni, di sebelahnya diletakkan jenazah Fita Anggraeni dan menyusul putra keempat Mashuri Naswa.
"Keenam jenazah dimakamkan satu liang atas permintaan dari keluarga," kata Penghulu setempat Abdul Muin kepada detiksurabaya.com di sela proses pemakaman.
Menurut Abdul Muin, pemakaman satu liang ini dengan alasan keenam jenazah merupakan satu keluarga dan juga memudahkan proses pemakaman. Puluhan warga ikut menyertai dalam proses pemakaman pemilik usaha konveksi ini.
Sebelumnya, keenam jenazah disemayamkan di rumah duka sekitar 1 jam lebih untuk menunggu kedatangan seluruh anggota keluarga. Enam jenazah ini tiba dari Tuban sekitar pukul 22.15 WIB menggunakan tiga ambulance, kedatangan korban kecelakaan minibus Carry dengan Bus Harapan Jaya ini disambut isak tangis kerabat telah menunggu sejak sore hari.
Dengan menggunakan lima keranda mayat puluhan pelayat secara bergantian membawa enam jenazah menuju tempat peristirahatan terakhir. Tak henti-hentinya panjatan doa mengiringi setiap perjalanan enam jenazah korban kecelakaan naas ini.
Seperti diberitakan, tabrakan maut terjadi di KM 47 jalur Pantura Tuban. Tabrakan antara Bus Jaya Utama dan minibus Suzuki Carry di Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar, ini menyebabkan tujuh orang tewas di lokasi. (bdh/bdh)
