Hilangkan Nyeri karena Pecahan Kaca, Tubuh Wakiman Melepuh

Hilangkan Nyeri karena Pecahan Kaca, Tubuh Wakiman Melepuh

- detikNews
Selasa, 01 Sep 2009 16:28 WIB
Kediri - Seorang pengayuh becak Wakiman (45) mengalami nasib malang. Gara-gara ingin menghilangkan nyeri karena terkena pecahan kaca, tubuh warga Desa Kempleng, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri melepuh di sekujur tubuhnya.

Peristiwa itu bermula 15 hari lalu saat mengerjakan pekerjaan sambilannya sebagai pengumpul barang bekas. Saat asyik bekerja, pecahan kaca berukuran kecil tertancap di kaki kanan dan muncul rasa nyeri.

Dari kejadian itu, majikan di tempat pegumpul barang bekas menyarankan minum antibiotik untuk menghilangkan nyeri. Tanpa pikir panjang, Wakiman membeli obat ciprotloxcyn di toko sekitar rumahnya.

Mendapatkan obat tanpa adanya resep dari dokter, Wakiman langsung minum 2 butir dalam sekali telan. Tak berselang lama dia justru mengalami panas tinggi dan disusul kulit tubuhnya melepuh.

Wakiman pun kebingungan dan memeriksakan diri ke puskesmas setempat. Namun dengan alasan sakit yang dideritanya dianggap serius, dokter merujuknya ke RSUD Pelem Pare.

"Sebelum ke sini sudah 4 hari di puskesmas, tapi karena tidak ada perubahan langsung dirujuk ke sini. Katanya sakit suami saya parah dan harus dirawat yang bener," kata Munaroh (45), istri Wakiman saat ditemui wartawan di rumah sakit, Selasa (1/8/2009).

Akibat sakit yang dideritanya, sekujur tubuh Wakiman tampak bersisik. Keterangan dari Munaroh, sakit itu menjadikan suaminya tidak bisa banyak bergerak dan hanya bisa terbaring.

"Kadang juga ada gatalnya, tapi kata dokter nggak boleh digaruk. Sekarang ya seperti ini, kalau pipis dan berak ya di atas tempat tidur dan saya yang membantu," jelas Munaroh.

Secara terpisah, Humas RSUD Pelem Pare Abdul Roziq saat dikonfirmasi mengaku belum dapat memberikan hasil diagnosa. Diperkirakan sementara korban diduga terkena Steven Jhonson Syndrome (SJS).

"Istilah kedokterannya intoksidasi atau keracunan obat. Biasanya kasus seperti ini diakibatkan oleh lemahnya ketahanan tubuh pasien yang tidak kuat pada dosis obat tertentu," ungkap Roziq.

Untuk menangani penyakit Wakiman, pihak rumah sakit akan merawat khusus termasuk melalui tahap pengeluaran racun dalam tubuhnya. "Makanya pasien sekarang kami tempatkan di ruang isolasi, karena memang penanganannya juga diperlukan secara khusus," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.