Namun proyek wisata bahari tersebut dijanjikan tidak akan bertentangan dengan budaya masyarakat lokal. Meski konsep wisata tetapi tetap menghormati budaya lokal dan islami.
Walaupun sampai saat ini belum ada pembicaraan resmi dengan pemerintah kabupaten namun desain awal yang dibicarakan oleh pihak investor dengan tokoh masyarakat dan pemilik lahan sudah disepakati jika pembangunan wisata tersebut tetap akan menjunjung budaya setempat.
Informasi tersebut diungkakpak anggota DPRD Kabupaten Sumenep, Nur Asur. Dia mengatakan, investor yang akan masuk ke Pulau Sitabok tersebut akan mengawali pembangunannya dengan tempat peristirahatan atau homestay.
"Dengan adanya homestay itulah maka wisatawan akan berdatangan ke Pulau Sitabok itu," kata Nur Asur pada detiksurabaya.com di rumah dinas DPRD Sumenep, Jalan Trunojoyo, Minggu (30/8/2009).
Untuk pengembangan atau desain wisata lautnya yakni antara tempat wanita dan laki-laki akan dipisahkan, sehingga akan terlihat jika wisata tersebut tetap mengedepankan budaya lokal yang islami.
Meski belum diketahui kapan pembangunan wisata laut di Pulau Sitabok yang berpenduduk 30 kepala keluarga (KK) tersebut, tetapi pihak isvestor sudah siap untuk mempresentasikan pada pemerintah tentang pembangunan dan desain wisatanya.
Menurut Nur Asur, warga setempat sangat antusias dengan rencana pembangunan wisata laut yang bernuansa islami tersebut, sebab investornya yang kelahiran Bugis, Makassar bernama Zainal Senian sangat memperhatikan nilai-nilai agama dan banyak perhatian pada warga Sapeken.
Politisi PKS ini juga sepakat dan mendukung jika ada warga asing yang akan mengelola wisata laut. Selain akan bermanfaat terhadap perputaran ekonomi warga juga berdampak pada transportasi laut.
"Bila banyak wisatawan asing yang berkunjung otomatis akan ada pembenahan alat transportasi laut yang selama ini banyak dikeluhkan oleh warga," tutur politisi asal Sapeken ini.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pemkab Sumenep, Moh Nasir mengatakan, rencana pembangunan wisata laut dikepulauan sudah sejak awal menjadi perhatian pemkab.
"Sudah dari awal pemkab mempunyai keinginan untuk mengembangkan wisata laut dikepulauan tapi tetap membutuhkan pihak lain untuk mengelola," kata Nasir melalui telepon.
(gik/gik)