.webp)
"Untuk harga distributor sebesar Rp 9.500 per kilogram," kata Slamet Mulyono salah satu pedagang di Pasar Pakisaji, Kabupaten Malang, Jumat (27/8/2009).
Slamet mengaku, setiap transaksi hanya mengambil untung Rp 500 per kilogram. Diperkirakan harga gula akan terus melonjak hingga lebaran mendatang. Menurutnya, kenaikan harga gula pasir ini dikendalikan pengusaha dan pedagang besar.
Dikhawatirkan jika pemerintah tak segera turun tangan, mereka akan memainkan harga secara tak wajar melampaui harga tertinggi di pasaran. "Pemerintah harus segera turun tangan," imbuhnya.
Sementara persediaan gula pasir di gudang Pabrik Gula Kebonagung Kecamatan Pakisaji dan Pabrik Gula Krebet Baru Kecamatan Bululawang mencapai 38 ribu ton. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar selama beberapa bulan mendatang, mengingat tingkat kebutuhan di Kabupaten Malang sebesar 1.856 ton per bulan.
Dari lelang gula di Pabrik Gula Kebonagung Malang harga tertinggi Rp 8.635 per kilogram. Pelaku lelang gula dikuasi pedagang besar dari Surabaya, sedangkan pedagang menengah dan kecil di Malang kalah bersaing. Para pedagang kecil beralasan tak berani membeli dengan harga tinggi, meski Kabupaten Malang salah satu produsen produsen gula pasir. "Namun harga di pasaran tetap melambung tak terkendali," katanya.
Secara terpisah Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang Syakur Kullu saat dihubungi mengusulkan pemerintah pusat untuk turun tangan mengendalikan harga.
Karena harga gula pasir telah mencapai harga tertinggi Rp 10 ribu serta dikhawatirkan akan semakin melambung menjelang lebaran nanti. "Rencananya kami pasok sebanyak 5 ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Malang dengan harga gula disubsidi dijual Rp 7.500 per kilogram," ungkapnya.
(fat/fat)
