Diduga Birahi, Kuda Mengamuk Saat Karnaval Agustusan

Diduga Birahi, Kuda Mengamuk Saat Karnaval Agustusan

- detikNews
Rabu, 12 Agu 2009 18:59 WIB
Banyuwangi - Tawa canda dan rasa suka cita karnaval memperingati HUT ke-64 RI berubah menjadi insiden berdarah di Kecamatan Srono, Banyuwangi. Seekor kuda yang digunakan dalam pawai mengamuk. Tiga orang kritis dan satu tewas, Rabu (11/8/2009).

Korban tewas yakni, Sulastri (45) warga Dusun Sukomukti Desa Pekulo Kecamatan Srono. Sulastri menghembuskan nafas terakhir setelah mendapat pertolongan medis di RS Rahayu Medika tak jauh dari lokasi kejadian. Saat dilarikan ke RS, korban dalam kondisi tak sadakan diri.

Sedangkan tiga korban lainnya yakni, Kasiyanto (59) warga Dusun Gladak Desa/Kecamatan Rogojampi. Wiryanto (48) warga Dusun Sukomukti Desa Sukonatar Kecamatan Srono masih dirawat intensif. Keduanya panitia Agustusan Kecamatan Srono. Seorang lagi, Paini (55) warga Dusun Sukomukti Desa Pekulo Kecamatan Srono. Kasiyanto harus dirujuk ke RS setelah korban muntah darah terus menerus.

Semua korban rata-rata menderita luka dalam. Luka itu akibat terjangan dan injakan kuda yang diketahui milik H.Sigit warga Dusun Srono Desa Kebaman Kecamatan Srono. Kuda jantan berpostur tinggi besar yang dijadikan kuda Pangeran Diponegoro kini sudah diamankan di rumah pemiliknya.

"Korban parah kami rujuk ke RS Fatimah Banyuwangi," jelas Direktur RS Rahayu Medika saat ditemui detiksurabaya.com di kantornya.

Insiden berdarah tersebut terjadi tak jauh dari lokasi pemberangkatan perserta karnaval. Tepatnya di Jalan Raya Sukomukti Pekulo depan SMA Taruna Mandala atau sekitar 25 meter arah utara dari titik pemberangkatan pukul 14.00 WIB. Sebelumnya tidak ada tanda-tanda jika sang kuda akan mengamuk secara membabi buta.

Namun beberapa saksi mata menyebutkan, kuda mengamuk setelah anak H.Sigit (belum diketahui namanya) yang juga peserta karnaval dari SDN 1 Kebaman menangis dan meminta turun dari pelana kuda. Sesaat kuda itu langsung berjingkrak dan meronta hingga lepas dari tangan pengawalnya dan menerjang kerumunan warga yang menonton karnaval.

"Anak H.Said yang naiki kuda itu nangis terus minta turun. Nah setelah itu kuda langsung berjingkrak mengamuk menerobos kerumunan warga yang menonton. Hampir semua korban ditendang dan diinjak-injak. Habis itu lari ke arah selatan," jelas salah seorang saksi mata Sugiono panjang lebar saat ditemui detiksurabaya.com di RS Rahayu Medika.

Belum jelas apa yang menyebabkan kuda pacu itu mengamuk. Namun muncul dugaan jika si kuda dalam kondisi birahi. Polisi masih memeriksa beberapa orang untuk dimintai keterangan atas peristiwa berdarah.

"Kami masih kumpulkan data dan memanggil beberapa orang termasuk pemilik kuda untuk dimintai keterangan," jelas Kapolsek Srono, AKP Sunarto saat ditemui di lobi RS.
(fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.