"Kejadiannya sekitar pukul 20.00 WIB. Saat itu saya sedang duduk di teras tiba-tiba muncul kadal ini. Karena ekornya bercabang, kemudian saya tangkap. Waktu saya pegang binatang ini sepertinya jinak," tutur Kiwoto kepada detiksurabaya.com, Senin (3/8/2009) di rumahnya Jalan Suryat, Blitar.
Berdasarkan keterangan Kiwoto, secara anatomis hewan berukuran panjang sekitar 15 cm itu sama dengan kadal-kadal pada umumnya. Yang membedakan hanyalah ekornya yang bercabang dengan panjang sekitar 5 cm.
Menurut Kiwoto, penemuan kadal aneh itu berlangsung sekitar sepekan lalu. Dari tradisi getok tular atau informasi dari mulut ke mulut yang masih kental di tengah masyarakat Blitar, kabar itu langsung menyebar. Bahkan sejumlah warga berdatangan ke rumahnya.
"Banyak warga yang penasaran dengan ekor cabangnya. Karena selama ini mereka melihat kadal ekor cabang dalam kondisi sudah mati. Sedangkan ini masih hidup," terangnya.
Sebelum 'didatangi' kadal ekor cabang, Kiwoto mengaku pernah bermimpi didatangi seorang pria tua. Dalam mimpinya, tanpa berkata pria tua berjubah putih itu memberinya sepasang keris kembar. "Saya tidak tahu apakah mimpi saya ini berkaitan dengan kadal berekor cabang ini atau tidak," paparnya.
Dari sejumlah pengunjung yang datang, Kiwoto mengaku ada beberapa diantaranya sempat mengajukan penawaran. Sebab di kalangan paranormal dan tabib ada keyakinan, kadal bercabang berkhasiat menyembuhkan penyakit tertentu.
Namun sejauh ini, Kiwoto mengaku belum berniat menjual hewan yang setiap hari diberinya makan jangkrik dan butiran jagung muda ini. "Sudah ada orang Surabaya yang menawar Rp 7 juta. Tapi sementara ini saya masih inging memeliharanya sendiri. Menurut kepercayaan sebagian orang, minyak dan daging ini mujarab untuk menyembuhkan penyakit. Terutama penyakit kulit, "pungkasnya.
(fat/fat)