Menurut Kabag Pengendali Penyakit Masyarakat, Dinkes Jombang, dr Heri Wibowo, pembagian itu dilakukan guna mencegah penyebaran virus flu yang mirip dengan gejala flu babi. Selain dianggap sebagai tempat pertemuan antar warga dari luar daerah, Ponpes Tebuireng juga kerap dikunjungi sejumlah peziarah.
"Ini kita bagikan sebagai langkah antisipasi saja. Sebab, dalam bulan terakhir penyebaran flu babi sangat mengkhawatirkan," ujar dr Heri Wibowo kepada detiksurabaya.com saat membagikan ribuan tamiflu dan masker ke puluhan santri Ponpes Tebuireng.
Selain membagikan tamiflu dan masker, dinkes juga menganjurkan setiap pengasuh ponpes memperhatikan perkembangan kesehatan santri. Selain itu, cek kesehatan secara berkala juga harus tetap di berikan.
"Ini hanya mengantisipasi merebaknya virus flu babi alias H1N1 di Ponpes Tebuireng," ujar Heri.
Meski begitu, Dinkes Jombang juga belum bisa memastikan apakah yang diderita puluhan santri Tebuireng itu adalah virus H1N1. Bahkan, sample darah yang sudah diambil dari 4 santri yang menjalani rawat inap di Pusat Kesehatan Pesatren (Puskestren) setempat juga belum diketahui. Selain itu, dinkes juga akan mengambil sample darah pada 5 santri lain yang berada di wisma isolasi.
"Hari ini kita akan mengambil lima sample lagi, sebab selain untuk melihat perkembangan kesehatan, cara ini juga untuk memastikan," katanya.
(fat/fat)