Ningsih panggilan akrab gadis ini, selain memang memiliki gangguan jiwa, dia juga hobi memakan dagingnya sendiri, sejak berusia 8 tahun.
Kebiasaan aneh Ningsih sebenarnya sudah tidak lagi dilakukan, setelah keluarga membungkus kedua tangan gadis itu dengan kain tebal. Namun sepekan ini, kebiasaan tersebut kambuh lagi. Bukannya tangan yang dimakan, tapi dia mulai menggerogoti daging yang melekat di kedua bahunya.
Nining tinggal di rumah itu bersama ayahnya Munasip (40), seorang pedagang kemenyan keliling, dan Bunira (60), sang nenek yang setiap hari setia merawatnya. Sedangkan Ernanik ibu kandungnya, sudah sejak lima tahun silam, merantau ke negeri jiran Malaysia.
"Saya kasihan, kadang kalau saya marahi untuk tidak makan dagingnya sendiri, dia justru tertawa, itu yang membuat hati saya semakin teriris-iris rasanya," tutur Bunira dengan mata berkaca-kaca saat ditemui wartawan, Selasa (21/7/2009).
Anehnya, menurut Bunira, Ningsih tidak pernah merasakan sakit saat menggerogoti dagingnya sendiri. Beberapa upaya medis sudah dilakukan, bahkan sempat dirawat di rumah sakit, namun hasilnya tetap saja nihil.
"Justru kalau dibawa ke rumah sakit, dia malah sering melakukan kebiasaanya," timpal Bunira lagi. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini