Ahmad Rifai (50) dan Thoyyibatul Rosydah (47) orang tua Badrun mendapat kabar meninggalnya putra kebanggaan keluarga tersebut dari IKPM Ponpes Gontor, Kamis 16 Juli 2009 karena terkena musibah.
"Saya mendapat kabar lewat telepon dari pondok gontor malam Jumat lalu, padahal sehari sebelumnya masih kontak-kontakan," jelas Rifai kepada wartawab di rumahnya, Senin (20/7/2009).
Menurut Rifai, Badrun sosok pemuda yang rajin ibadah dan patuh pada orangtua. Dia selalu mengingatkan orangtua jika datang waktu salat.
"Tiap jam 3 pagi selalu sms mengingatkan kita untuk salat malam dan sampai saat ini masih saya simpan 70 an sms terakhirnya Badrun. Telepon terakhir kemarin Rabu (15/7/2009) sore tidak ada firasat atau pesan apa-apa cuma selalu mengingatkan jangan lupa salat," tambah Thoyyibatul Rosydah dengan meneteskan air mata.
Badrun merupakan pelajar berprestasi yang membanggakan keluarga, bahkan sejak SD dia selalu mendapat juara 1. Bahkan saat ini almarhum telah menulis sebuah karya buku yang berjudul 'Diary Dodol ABG Ngocol'. Buku tersebut berisikan kisah-kisah hidap dan pesan kepada semua kawan dan pembaca dan telah beredar di toko-toko buku terkemuka dengan nama pengarang samaran Fahdin Ardhain.
Seperti diberitakan sebelunya Badrun, pria kelahiran 27 Oktober 1987, berada di Sharm El Sheikh dalam rangka mengikuti tradisi tahunan tour 'Napak Tilas Jejak Nabi', yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa (IKPM) Gontor pada 14-16 Juli 2009.
Rute tour ini melintasi Terusan Suez, mendaki Pegunungan Mozes dan St. Catherine, kemudian menikmati alam Pantai Dahab dan destinasi terakhir adalah kawasan wisata Sharm El Sheikh, sebuah resor yang sudah sohor di dunia.
Menurut rencana jenazah Badrun akan tiba di Bandara Juanda Surabaya hari ini dan langsung dibawa ke Ponorogo. (bdh/bdh)