Korban mengalami pun mengalami luka-luka yang mengenaskan. Diantaranya di kepala bagian kiri dan kanan, rahang dan pipi kanan, pundak kiri, pergelangan tangan kiri, paha kiri dan kemaluan.
Pelaku pembunuhan yang menggunakan senjata tajam tersebut bercadar dan menggunakan pakaian serba hitam. Usai membantai korban, pelaku lari dan tidak tertangkap oleh keluarga korban.
Aksi pembunuhan tersebut sempat didengar oleh anak bersama menantu korban, jika di kamar korban ada keributan kecil, namun tidak menduga jika ada aksi pembantaian.
Tidak berselang lama, keluarga korban mencoba mencari tahu dan masuk kamar korban. Saat itu baru diketahui jika korban sudah bersimbah darah dan ada dua orang bercadar melarikan diri.
Spontan pihak keluarga berteriak dan meminta pertolongan pada warga sekitar, namun karena rumah korban jauh dari pemukiman warga, maka pelaku lolos dari kejaran warga yang melarikan diri kewilayah pegunungan.
Kasat reskrim Polres Sumenep, AKP Mualimin mengaku masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan bukti-bukti serta memeriksa saksi.
"Penyidik masih menganalisasi dan melakukan visum terhadap korban," terang Mualimin pada wartawan di kantornya, Jalan Urip Sumoharjo, Sumenep.
Polisi juga belum bisa mengungkap motif pembunuhan tersebut sebelum pelakunya terungkap. "Namun dari bukti-bukti awal, motif pembunuhan dukun bayi itu karena dendam," pungkasnya.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini