SBY dan rombongan tiba di lokasi pukul 10.00 WIB, Jumat (12/6/2009). Setelah meninjau salah satu toko penjual aneka rupa keripik tempe, SBY bergerak ke tempat pemprosesan keripik tempe yang terletak di tengah perkampungan.
Melihat tumpukan keripik tempe hangat yang baru diangkat dari wajan penggorengan, SBY tertarik mencicipi. "Dalem nyuwun setunggal nggih (Saya minta satu ya). Wah...uenak tenan. Kalau makan tempe, saya bisa satu jam di sini nggak keluar-keluar," komentarnya.
Sementara Ny Ani Yudhoyono ke arah sekelompok pekerja yang tengah membumbui dan menggoreng tempe. Kepada mereka dia menanyakan apa bumbu yang digunakan keripik tempe menjadi renyah.
"Tepung kanji, beras, ketumbar jeruk purut, garam, kemiri," ujarnya mengulangi penjelasan pekerja pembuat keripik tempe.
Di sela-sela itu SBY berdialog dengan warga. Aneka masalah disampaikan warga Sanan yang turun menurun berprofesi sebagai penghasil keripik tempe, mulai dari sulitnya mendapat kedelai Bali yang sebenarnya rasanya lebih enak hingga serbuan pusat ritel asing.
"Sekarang kedelai semuanya dari AS, padahal yang dari Bali itu lebih enak tapi barangnya nggak ada," keluh Pak Arif yang membuat keripik tempe sejak 1982.
Kepada warga menyakinkan bahwa pemerintah terus mendorong usaha kerakyatan terus tumbuh. Termasuk melanjutkan berbagai program yang menyediakan subsidi bagi UMKM.
"Ini ekonomi rakyat. Tentu kita bantu untuk ters berkembang. Korupsi kita berantas agar negara kita semakin sejahtera, mohon doa restu," ujarnya.
Ribuan orang warga Sanan dan sekitar berjubel menanti kedatangan SBY. Mereka antusias menanti, sebab selama ini baru sekarang Presiden RI berkunjung ke kampung mereka.
"Sejak dulu belum ada presiden ke sini. Ini yang pertama, jadi semuanya tumplek di sini," kata Ibu Rahayu (57). (lh/fat)