Untk menjaga tulang belulang itu tetap utuh, tim dokter forensik RS Bhyangkara Polda Jatim sangat berhati-hati saat memeriksa jasad tersebut.
"Kondisi itu bukan menyulitkan kami untuk memeriksanya. Cuma kami perlu ekstra hati-hati saat melakukan pemeriksaan," kata salah satu tim dokter forensik RS Bhayangkara Polda Jatim, Kompol dr Hery Wijatmoko kepada detiksurabaya.com, di RS Bhayangkara Polda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa (9/6/2009).
Kelima jasad korban yang diduga anak buah kapal (ABK) KM Mandiri Nusantara itu sudah dibawa ke kamar jenazah RS Bhyangkara Polda Jatim, Senin (8/6/2009) malam.
"Hampir semuanya kondisinya terbakar, tapi ada sebagian kepalanya yang masih utuh dan ada juga yang mengenakan kalung," kata dokter Hery.
Dokter Hery yang juga anggota tim Disaster Victim Identification (DVI) dari Polda Jatim ini menambahkan, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap kelima jasad tersebut. Namun ada yang belum selesai dilakukan pemeriksaan.
"Kita sudah periksa kelima jasad itu, tapi untuk pemeriksaan antem mortemnya
masih belum sehingga kelimanya masih belum diketahui identitasnya," tuturnya.
Dari pemeriksaan tersebut dikabarkan kelima jasad yang terbakar dan tinggal
tulang belulang itu berjenis kelamin laki-laki. Namun pihaknya masih belum
berani memastikanya jenis kelaminya. "Belum bisa ditentukan, tapi ada indikasi jenis kelaminnya laki-laki," tuturnya.
Untuk mendukung pemeriksaan kelima jasad yang masih tersimpan di kamar jenazah RS Bhayangkara Polda Jatim ini, pihaknya juga akan menurunkan tim dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair), Forensik gabungan dari RS Bhyangkara Polda Jatim dan RSU Dr Soetomo serta Antropologi Fisipol Unair. (roi/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini