Bagaimana kisah pemulangang batu yang konon hadiah dari Dewi Rengganis kepada Abdul Hamid? Selama perjalanan pengembalian itu, tim mengaku ada sesuatu yang aneh yang di luar nalar. Tim klenik merasa dikawal tawon atau lebah yang warnanya sekilas seperti pada Batu Mustika, coklat, merah delima dan bening kebiru-biruan.
"Ketika kami berhenti di tengah perjalanan, ada tawon yang mengelilingi di atas kepala saya.Kami berhenti 3 kali dan setiap berhenti ada seekor tawon yang bergantian datang dan warnaya sama seperti 3 batu mustika itu," kata Ainur Rofiq aanggota Mapala Fatarpa Ponpes Nurul Jadid salah satu tim klenik yang mengembalikan batu mustika itu saat dihubungi detiksurabaya.com, Sabtu (30/5/2009).
Tim klenik yang berjumlah 7 orang terdiri dari 6 orang Mapala Fatarpa dan 1 orang pembina pramuka SMAN 1 Kapongan Situbondo Abdul Hamid, berangkat dari Pos Bermi, Desa Bermi, Krucil, Kabupaten Probolinggo sekitar pukul 07.00 WIB, Rabu (27/5/2009).
Tim tersebut tugasnya dibagi menjadi tiga, ada bagian pioner atau posisinya berada di depan rombongan. Kedua tim pendamping atau yang membawa tiga batu mustika dan mengawal Abdul Hamid. Dan orang yang berada di belakang rombongan adalah bertugas sebagai penyapu.
Selama perjalanan itu, tim yang membawa tiga buah batu mustika selalu mengucapkan istighfar. Rofiq mengatakan, ketika perjalanan meninggalkan lahan pertanian penduduk dan menuju pintu ke kawasan Hutan Basah atau hutan lumut, rombongan mulai merasakan sesuatu yang aneh.
"Teman-teman mengatakan, kenapa saya kok yang dikelilingi seekor tawon dan setiap kali berhenti tawon yang datang warnanya sama seperti 3 batu mustika itu, ada yang warna bening, coklat dan merah," tuturnya. Pengembalian 3 Batu Mustika ini setelah salah seorang anggota SAR kesurupan. Saat kesurupan itu, dia meminta agar batu tersebut dikembalikan.
Abdul Hamid yang mendapatkan batu di Puncak Rengganis pun sempat berkelit. Namun akhirnya dia mengaku jika menyimpannya. Entah secara kebetulan, setelah niat pemulangan batu ke gunung disepakati kemudian ada 5 Pramuka SMAN 1 Kapongan yang tersesat di Argopuro ditemukan.
Sebelunya rombongan pramuka yang mengikuti napak tilas di Gunung Argopuro itu seluruhnya 22 siswa dan 2 pendamping sempat tersesat dan tercerai-berai. Setelah 4 hari tersesat, akhirnya ditemukan selamat.
(gik/gik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini