Wanita 'sakti' asal Dusun Selorejo Desa Temurejo Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, yang saat ditemukan di tengah laut mengaku sedang mencari dua anaknya yang berwujud ular berkepala manusia itu lebih suka dipanggil dengan sebutan Nduk, panggilan sayang dalam bahasa Jawa bagi anak kecil perempuan.
Entah apa alasannya, Supiah masih beranggapan jika dirinya yang sudah berusia 65 tahun itu masih muda. Padahal dari masing-masing kedua anak perempuannya, Dewi dan Sholikhah, dia memiliki 3 cucu. Supiah akan banyak diam jika dipanggil nenek (Mbah) Supiah. Namun menjadi sebaliknya, jika dia dipanggil dengan Nduk.
Supiah akan asyik dibawa berbincang-bincang, meski lawan bicaranya menemui kesusahan dari ucapan yang dilontarkannya. Lebih dari dua atau tiga pertanyaan, maka jawaban yang diberikan Supiah akan ngelantur. Untuk 'memulihkannya', lawan bicara harus memanggilnya lagi dengan sebutan Nduk, dengan nada sedikit manja.
"Entah kenapa, kakak saya itu lebih senang dipanggil Nduk, dari pada dipanggil Mbah, jadinya anak-anak kecil di sini ikut manggil begitu," jelas Saudah (32), adik kandung Supiah saat ditemui di rumahnya, Minggu (17/5/2009).
Namun, lanjut Saudah, sepertinya hal itu dilakukan kakak tertuanya sebagai penawar rindu bagi kedua anak perempuannya yang tinggal di luar pulau. Sebab, panggilan itu muncul sejak kedua anaknya, Dewi dan Solikhah, ikut mantan suaminya merantau ke Maluku bersama istri barunya. (gik/gik)











































