Razia yang digelar mulai pukul 10.30 WIB hingga 12.00 WIB tersebut menyisir beberapa hotel yakni Hotel Crown Jalan Mayor Bismo, Hotel Penataran Jalan Dhoho dan Hotel Pardikan Asri Jalan KH Achmad Dahlan.
Dalam razia tersebut sempat diwarnai ketegangan, saat sejumlah pengelola hotel mengaku kecewa karena kegiatan tersebut dianggap tebang pilih. Meski begitu setelah diberikan penjelasan, pengelola hotel mempersilahkan petugas melanjutkan razia.
"Jangan di sini saja yang terus-terusan dirazia, yang adil dong. Kalau seperti ini, kami juga yang kena imbasnya, karena dicap jelek," gerutu Ira, salah satu petugas resepsionis Hotel Crown, Sabtu (25/4/2009).
Secara terpisah Kapolresta Kediri AKBP Rastra Gunawan saat dikonfirmasi razia ini sebagai antisipasi kejahatan asusila.
"Apapun bentuk kejahatan masih bisa terjadi, termasuk asusila. Apalagi sekarang operasi mantab brata kan juga masih berlangung, jadi kami juga harus tetap waspada," jelas Rastra saat ditemui detiksurabaya.com di ruang SPK Mapolresta Kediri.
Terkait kekecewaan yang diungkapkan sejumlah pengelola hotel, Rastra menyikapinya dengan dingin. "Satu prinsip kami, kalau bersih kenapa harus risih. Yang jelas kami bertindak berdasarkan hasil penyelidikan intelejen kami," ujar Rastra.
Sementara 5 pasangan mesum yang diamankan berinisial IPR (19) dan KL (18) warga Kelurahan Ringinrejo, Kecamatan Kota, Kediri, EDP (27) dan PS (32) asal Kecamatan Sumobito, Jombang. Selain itu, VI (18) dan DE (18) warga Kelurahan Banjaran, Kecamatan Kota, Kediri, serta AO (19) dan KN (18), mahasiswa Fakultas Ekonomi UNISKA Kediri.
Sementara pasangan PNS yang turut diamankan yakni HR (37) dan SIS (39) warga Jalan Menur, yang tercatat sebagai salah satu staf di Pemerintah Kota Surabaya.
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini