Informasi detiksurabaya.com menyebutkan, jenazah Nita tiba di rumah duka pukul 14.30 WIB. Jenazahnya dibawa dari RSSA Malang menggunakan ambulance milik RSUD Ngudi Waluyo Blitar. Tangis hiteris dari sejumlah kerabat korban meledak saat peti jenazah diturunkan. Bahkan Ny Marsini, ibu kandung Nita tak kuasa menahan sedih hingga pingsan.
Jenazah pun langsung disalatkan dan sekitar pukul 16.00 WIB langsung dimakamkan di TPU Desa Kandalrejo. Proses pemakaman Nita Nurhalimah dilengkapi dengan sepasang kembang mayang, karena yang bersangkutan diketahui masih gadis dan belum sekalipun membina rumah tangga.
Secara terpisah Solikhin, ayah kandung Nita di tengah suasana haru menegaskan jika dirinya dan keluarga akan melanjutkan rencana mengirim surat ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sebagai langkah bisa mendapatkan keadilan atas apa yang menimpa anaknya.
"Jangan sampai ditutup-tutupi. Saya minta yang salah harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, dan mendapatkan hukuman yang setimpal," ujarnya sambil mengusap air mata.
Kepergian Nita Nurhalimah untuk selama-lamanya ini menjadi pukulan berat bagi Solikhin. Dia mengaku sangat menyesal, karena usaha kerasnya dengan menunggu perawatan anaknya di RSSA Malang tidak menjadikannya sembuh.
"Kemarin dia masih sempat bertanya, siapa yang akan merawat dan menyuapinya. Saya sama sekali tidak menyangka jika itu perkataanya yang terakhir," ujar Solikhin sambil kembali menyeka air matanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Nita Nurhalimah meninggal dunia di RSSA Malang pagi tadi sekitar pukul 08.00 WIB. Korban menghembuskan nafas terakhirnya, setelah sebelumnya sempat kritis selama 3 hari, dan mendapatkan perawatan intensive di ICU.
Nita Nurhalimah dikirimkan ke RSSA Malang hampir 2 bulan yang lalu, setelah sebelumnya menjalani perawatan di RSUD Ngudi Waluyo Blitar selama 26 hari. Korban diketahui terjangkiti virus Stephen Jhonson Syndrom, hingga wajahnya rusak dan membusuk, setelah sebelumnya disangka menjadi korban mal praktik oleh seorang dokter di Blitar. (fat/fat)