terputus.
Jalan yang putus diantaranya di kawasan Dusun Ponco, Desa Suciharjo, Selogabus dan Desa Sembungrejo, keduanya di wilayah Kecamatan Parengan. Hanya truk besar yang berani masuk kawasan ini, karena lubang jalan cukup dalam.
Sedangkan ketinggian air di kawasan tersebut, berkisar 50 cm hingga 1,5 meter. Pengendara kendaraan, tak berani memaksakan masuk karena arus tinggi dan airnya bercampur Lumpur.
Informasi yang dihimpun detiksurabaya.com dari warga di lokasi bencana menyebutkan, air bah bercampur lumpur mulai datang tengah malam tadi. Banjir bandang terjadi akibat air di Sungai Kening meluap karena curah hujan sangat tinggi, di wilayah hulu sungai di kawasan Kecamatan Jatirogo, Tuban sejak Kamis sore hingga Jumat pagi.
"Banjir bandang ini mulai datang pada jam satu malam tadi. Tidak tahu, sekarang airnya masih saja belum surut," ujar Sudibyo (43), warga Desa Suciharjo, Kecamatan Parengan, Tuban saat ditemui di desa setempat, Jumat (6/3/2009) siang.
Menurut warga, meluapnya Sungai Kening kali ini termasuk terbesar dari kejadian sebelumnya. Jika biasanya hanya meluber di sejumlah desa di wilayah Parengan, kini air meluber hingga perbatasan wilayah Kecamatan Singgahan.
Namun demikian, belum ada informasi adanya korban meninggal dari kejadian tersebut. Termasuk juga luasan lahan sawah yang direndam air bah Sungai Kening tersebut.
Kades Selogabus, Kecamatan parengan, Tuban, Mustain, saat dihubungi detiksurabaya.com di lokasi bencana menyatakan banjir makin membesar dan mengancam permukiman penduduk dan persawahan. “Satu jam lagi kalau air tidak surut, akan meluber
kemana-mena," kata Mustain. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini