Gentong tanah liat itu diyakini mampu menuntaskan masalah hidup bagi yang meminumnya. Mulai sulit mencari jodoh, permasalahan hutang piutang, hingga pangkat atau jabatan.
Air itu selalu habis diperebutkan para pengunjung yang ngalab berkah, meski airnya diambil dari sumur rumah juru kuncinya, Mbah Soiman (75).
Ramainya orang yang meminum air tersebut lantaran air sumur itu berada di sebuah tempat yang dianggap sakral oleh pengunjung. Padahal persediaan air sangat terbatas. Bila para pengunjung kehabisan air, mereka pun rela kembali lagi saat malam Jumat legi atau kliwon. Sebab saat itulah, sang juru kunci menuang kembali air ke gentong.
"Mbah Buyut saya yang menemukan situs ini mendapat petunjuk melalui mimpi. Di mimpi itu air gentong harus diletakkan di pojok kiri belakang dekat tanaman sirih. Agar nantinya bermanfaat bagi warga," jelas Mbah Soiman saat menceritakan asal muasal air gentong saat ditemui detiksurabaya.com di rumahnya, Sabtu (28/2/2009).
Mbah Soiman menjelaskan, dari sekian pengunjung rata-rata datang dari luar pulau. Seperti Pulau Bali, Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan mereka banyak yang kembali ke situs Umpak Songo hanya mengambil air gentong dan melakukan ritual. (fat/fat)