Pasien yang ingin berobat dan membuktikan khasiat batu hitam sebesar bola tenis meja itu mulai ramai di rumah bocah yang masih duduk di bangku kelas 1 SDN Kamal 2. Bahkan, pasien datang bergantian dari pagi hingga larut malam..
Pasien dari luar Bangkalan juga ada, semisal dari Ujung, Surabaya dan Kabupaten Sampang. Mayoritas keluhan penyakit yakni yang sulit disembuhkan dengan medis semisal kencing manis, paru-paru basah serta penyakit lain yang sifatnya mudah disembuhkan.
Salah seorang pasien, Ny Fatimah (48) asal Kabupaten Sampang mengatakan, keberadaan
batu hitam milik Irfan Maulana informasinya mulai menyebar luas. Mereka mengetahui dari warga lain yang penyakitnya sembuh setelah minum air celupan batu hitam milik Irfan Maulana.
"Saya ingin berobat. Kangker payudara sudah 1 tahun sulit disembuhkan dengan medis,"
kata Fatimah pada wartawan di rumah dukun cilik, Desa/Kecamatan Kamal, Bangkalan,
Sabtu (21/2/2009).
Hal serupa juga diungkapkan tetangga dekat, Buyung (37) yang pernah mengalami ngilu
pada malam hari. Berkat air 'sakti' dari celupan batu hitam sembuh dan tidak kambuh lagi.
"Penyakit ngilu saya hilang setelah minum air celupan batu hitam milik Irfan Maulana," kata Buyung pada wartawan di rumah Ifran Maulana Desa/Kecamatan Kamal, Bangkalan, Sabtu (21/2/2009).
Sementara, Kapolsek Kamal AKP Fagie Patra membenarkan jika ada bocah yang membuka praktek pengobatan alternatif. Namun, belum perlu untuk dilakukan pengamanan khusus seperti dukun cilik Ponari di Jombang, Jawa Timur.
"Pasien Irfan Maulana belum menumpuk, mereka datang secara bergantian," kata Fagie pada wartawan di ruang kerjanya, dukun pada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya, Jalan Raya Telang, Kamal, Bangkalan, Sabtu (21/2/2009).
Namun tidak menutup kemungkinan, sambungnya, pengamanan akan dilakukan jika pasien
Irfan Maulana sampai berjubel seperti pasien dukun cilik Ponari di Jombang. "Kalau perlu pengamanan, tentunya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Polres Bangkalan," paparnya.
Bocah cilik, Irfan Maulana, tiba-tiba namanya moncer setelah mendapatkan batu ajaib dan bisa mengobati orang sakit sejak, Kamis 12 Februari lalu.
Anak pasangan Nur Hasanah (40) dan Moh Sumar (55) yang kesehariannya sebagai wiraswasta ini sebelum mendapatkan batu hitam ajaib mengaku bermimpi kedatangan 3 pria memakai surban. Di dalam mimpi itu, salah seorang diantaranya memberikan uang Rp 1.000 untuk membeli air mineral.
Namun, uang yang diterima dalam mimpinya berubah menjadi batu hitam, dan pria dalam
mimpinya itu berpesan agar dijadikan media untuk pengobatan segala macam penyakit.
Batu hitam itulah kini menjadi media penyembuhan para pasien yang masih mencapai 50 orang setiap harinya. (gik/gik)