Langkah ini demi menghindari jatuh korban lagi setelah jumlah pasien yang datang ke Ponari semakin tak terkontrol lagi.
Karena sejak Ponari 'membuka praktek' sudah 3 nyawa pasiennya melayang. Dua pasiennya sebelumnya tewas saat antre. Diduga saat itu, dua pasiennya tak kuat menahan sakit akibat panjangnya antrean. Sedangkan satu korban lagi adalah pasien laki-laki yang terinjak-injak saat antrean tak terkendali.
"Akan dievakuasi ke Mapolres Jombang karena untuk menjaga dia. Sebab pasiennya makin tidak terkontrol," kata Kapolsek Megaluh, AKP Sutikno kepada wartawan di lokasi, Senin (9/2/2009).
Namun, kata dia, pihak keluarga menolak untuk dievakuasi ke mapolres dengan berbagai alasan. Pihak keamanan juga mengakui bahwa banyaknya pasien membuatnya kewalahan.
"Kita sudah tidak mampu menjaga pasien-pasien Ponari yang membludak. Makanya
kita usulkan agar ditangani Mapolres," tegasnya. (fat/gik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini